Jakarta, CNN Indonesia -- Manchester United berpeluang menutup musim ini dengan trofi Piala FA, di tengah penampilan buruk selama semusim. Namun, sebelum itu, tim dengan julukan Setan Merah itu akan melawan Everton di babak semifinal Piala FA pada Sabtu (23/4) di Stadion Wembley, London.
Namun, bagi gelandang sentral ManUtd, Marouane Fellaini menghadapi Everton di semifinal Piala FA memberikan perasaan yang aneh pada dirinya. Pasalnya, Fellaini besar di Inggris bersama Everton sebelum hijrah ke Manchester.
Bukan hanya itu ternyata yang membuat perasaan Fellaini ganjil. Terakhir kali MU bertanding dengan Everton di semifinal Piala FA, Fellaini masih berkostum tim asal kota Liverpool itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bermain [di semifinal Piala FA 2009] dan kami menang atas United hari itu," tukas gelandang internasional Belgia itu seperti dikutip dari
Mirror.
Kala itu Everton mempecundangi ManUtd yang masih diarsiteki Sir Alex Ferguson lewat babak adu penalti.
Fellaini hijrah ke Manchester pada 2013 silam mengikuti jejak manajernya di Everton, David Moyes yang mengganti posisi Ferguson di Old Trafford. Setelah itu, diakui Fellaini, dirinya selalu merasa aneh ketika harus bertanding melawan Everton.
"Tentu saja selalu aneh untuk melawan mantan tim Anda, tetapi kami tahu apa yang harus kami lakukan. Kami ingin berada di final, dan kami tinggal butuh selangkah lagi," ujar pria berusia 28 tahun tersebut.
Selain itu, lanjut Fellaini, berada di partai puncak di Stadion Wembley akan menjadi kebanggaan bagi pesepak bola manapun, terutama Inggris. Stadion itu, kata dia, merupakan tempat spesial yang akan menggugah emosi setiap orang di dalamnya.
"[Kemenangan atas United di semifinal] ada di masa lalu dan saya ingin memenangkannya lagi kali ini bersama United," katanya.
Fellaini mengawali karier dari klub Belgia Standard Liege pada 2006 silam. Ia kemudian dibeli Everton pada musim panas 2008, lalu mengikuti jejak pelatihnya ke ManUtd pada musim panas 2013.
(kid)