Jakarta, CNN Indonesia --
"Saya tidak tahu mengapa Tuhan memberikan pengalaman ini. Saya tidak pernah menyangka untuk menjadi Pele ataupun menjadi orang yang dikenal di seluruh dunia."Legenda sepak bola dunia asal Brasil, Pele, mengutarakan itu saat menceritakan kembali mengenai film biopic tentang jalan hidupnya yang diputar di festival di New York, Amerika Serikat.
Film itu mengungkap kisah perjalanan Pele dari mulai muda hingga dikenal dunia sebagai juara tiga piala dunia bersama timnas Brasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Dulu] saya ingin menjadi seorang pesepakbola. Saya ingin menjadi seperti ayah saya," aku Pele seperti dikutip dari
CNN.com, Selasa (26/4).
Ayahnya, Dondinho, pernah memperkuat klub sepak bola Brasil, Fluminense. Dari sang ayahlah, Pele terinspirasi. Bukan hanya bakat, usaha latihan keras pun didapatkan Pele, termasuk menyempurnakan tendangan saltonya.
"Saya pikir apa yang saya raih butuh banyak usaha, kerja keras, dan latihan. Ayah saya bersikeras kepada saya untuk terus mengulang dan mengulang teknik bermain sepak bola,"ujar Pele.
"Ayah saya adalah seorang pesepakbola yang baik, dia mencetak banyak gol," ujarnya menambahkan. "Dia begitu terkenal di Brasil, di Minas Gerais. Dia adalah panutan saya. Saya selalu ingin menjadi sepertinya, tapi apa yang terjadi hari ini, hanya Tuhan yang dapat jelaskan."
Film yang dibuat Zimbalist bersaudara, Jeff dan Michael, itu memotret masa kecil Pele di Sao Paulo. Semua itu dimulai dari momentum latihan dan bermain menggunakan sepatu bola yang lusuh menjadi seorang remaja yang luar biasa, dan pada akhirnya menjadi seorang juara Piala Dunia di usianya yang ke-17.
The Twin Escobars -- julukan untuk Zimbalist bersaudara -- tak percaya keberuntungan mereka kala Pele menyetujui proyek film mereka.
"Ada sebuah kehadiran magis yang masuk ke dalam diri Pele," ucap Jeff Zimbalist. "Kami bisa merasakan emosi yang besar, permainan yang memukau dari sebuah narasi olahraga klasik. Namun kami juga bisa mendapat sebuah perjalanan pribadi yang mendalam."
Pele di masa muda dalam film itu diperankan Leonardo Lima Carvalho, sementara Kevin de Paula memerankan Pele yang sudah dewasa.
Pesepakbola setengah dewa yang mencetak lebih dari 1,000 gol untuk klub dan negaranya itu tak sanggup menahan haru saat melihat penggambaran masa mudanya dalam film tersebut.
"Saya mulai mengingat kembali awal mula karier saya," tutur Pele. "Saya orang yang emosional. Saya mudah menangis."
Dari semua masa perjalanan kariernya, lantas manakah yang paling berkesan bagi Pele? Ternyata bukan saat ia menggondol Piala Dunia, melainkan kala kali pertama terpilih untuk tim nasional Brasil di usianya yang ke-16.
"Seperti mimpi bahwa saya terpilih. Itu begitu indah."
[Gambas:Video CNN]