Jakarta, CNN Indonesia -- Bek sentral Liverpool Mamadou Sakho didakwa positif doping. Hal itu menjadi kehilangan besar bagi Liverpool, karena bek asal Perancis itu mulai menjadi pemain vital di lini belakang.
Seperti dikutip dari
BBC Sport, bek berusia 26 tahun itu telah memutuskan tak akan melakukan banding atas kegagalannya dalam tes doping tersebut. Dengan demikian, Sakho pun terancam tak bisa memperkuat Liverpool hingga akhir musim.
Sakho disebut positif doping yang merupakan imbas dari konsumsi penggunaan penghilang lemak. Tes itu sendiri dilakukan setelah Liverpool menang atas Manchester United pada 17 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sakho pun harus memberikan sampel selanjutnya pada Selasa lalu, namun tak dilakukannya. Sakho dan manajemen klub menyatakan akan diam saja hingga investigasi UEFA atas penggunaan diduga doping itu selesai.
UEFA sendiri, hingga berita ini ditulis belum membuka proses disiplin atas Sakho. Dan, Liverpool belum memberikan komentar atas hal itu.
Rekan Sakho di lini belakang Liverpool, Kolo Toure, pun pernah mengalami sanksi akibat penggunaan doping. Kala itu Toure masih memperkuat Manchester City dan disanksi larangan bermain selama enam bulan pada 2011 silam.
Jika hukuman serupa dijatuhkan pada Sakho, ia kehilangan kesempatan membela Liverpool dan juga timnas Perancis di ajang Piala Eropa 2016.
Sakho dibeli Liverpool dari Paris Saint-Germain pada 2013 silam. Sepanjang musim ini, Sakho adalah sosok sentral di lini belakang. Ia kadang dipasangkan dengan Martin Skrtel, namun beberapa waktu ke belakang lebih sering menjadi posisi inti bersama Dejan Lovren.
Ia telah bermain sebanyak 34 kali dan mencetak dua gol di semua ajang kompetisi.
(kid)