Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer interim Chelsea, Guus Hiddink, membantah kesebelasannya akan memberikan keleluasaan bagi Leicester City, seandainya The Foxes masih membutuhkan poin untuk memastikan gelar juara Liga Primer Inggris.
Chelsea akan menjamu Leicester pada pertandingan terakhir musim ini, 15 Mei nanti, dan laga tersebut masih bisa menjadi laga penentuan juara liga.
Leicester memang tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi, akan tetapi mereka masih harus menghadapi MU, Everton dan Chelsea untuk memastikan tiga poin itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spekulasi bahwa Chelsea akan memberikan jalan muncul setelah dua bintang mereka, Eden Hazard dan Cesc Fabregas, secara terang-terangan berkata mereka ingin skuat asuhan Claudio Ranieri yang menjadi juara.
Hazard bahkan menegaskan bahwa ia siap untuk menghentikan Tottenham Hotspur menjadi juara.
Hiddink membantah bahwa pernyataan ini bisa diartikan The Blues akan menyerah di laga terakhir mereka.
"Ada permusuhan di antara klub-klub kota London," kata Hiddink seperti dikutip dari
The Times."Ini rivalitas yang normal, dan tak perlu dilebih-lebihkan. Kami tak mungkin menjamin hasil pertandingan, tapi kami bisa memastikan kami akan berupaya keras. Selama saya masih berada di sini, kami akan terus berusaha menang. Mereka harus menyelesaikan musim dengan cara yang terhormat."
Hiddink sendiri memaknai perjalanan Leicester musim ini, dari semula tim yang nyaris terdegradasi menjadi tim yang di ambang juara, sebagai ancaman bagi klub-klub yang biasa dianggap kuat.
"Jika mereka (Leicester) tetap punya nyali, mereka juga akan kembali berburu musim depan," kata Hiddink.
"Ini sangat sulit diprediksi. Sekarang bukan hanya ada empat sampai lima klub yang bisa berebut gelar juara. Leicester telah menjadi contoh musim ini, dan banyak klub-klub lainnya punya kemungkinan mendapatkan pemain yang bagus."
"Sekarang mereka punya kekuatan finansial untuk ditawarkan dan di masa depan mungkin akan ada lagi beberapa kejutan."
(vws)