Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Manchester United, Louis Van Gaal, mengakui bahwa video wasit dibutuhkan untuk membantu kinerja wasit utama di lapangan. Menurutnya, dengan adanya rekaman video sebagai alat bantu pengamatan wasit, dapat mengurangi keputusan kontroversial para pengadil lapangan.
Van Gal menyoroti salah satu momen yang dianggap menyisakan tanda-tanya dari keputusan wasit pada laga antara ManUtd menjamu Leicester City, Minggu (1/5) malam WIB, Michael Oliver. Tepatnya saat para pemain Setan Merah protes karena mereka tidak mendapatkan penalti pada menit ke-86.
Saat itu bek Leicester City, Dany Drinkwater, dianggap para pemain Manchester City menarik Memphis Depay di dalam kotak penalti pada menit ke-86. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning kedua dan mengusir Drinkwater serta memberikan tendangan bebas ketimbang penalti bagi Setan Merah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oliver menilai bahwa pelanggaran yang dilakukan Drinkwater berada di luar kotak penalti. Van Gaal pun mengomentari kasus tersebut sebagai bukti bahwa pengamatan wasit tak selalu jeli sehingga dibutuhkan alat bantu rekaman ulang untuk mendukung keputtusan wasit.
Ia pun mencoba memahami bahwa sangat sulit bagi wasit melihat jelas dimana pelanggaran tersebut terjadi. "Ini sangat sulit. Saya juga katakan itu pekan lalu bahwa saat ini sangat sulit bagi wasit untuk membuat keputusan," tutur Van Gaal.
"Untuk lebih dari 20 atau 30 tahun, saya berada di profesi ini (sepak bola), kita butuh video karena wasit tak bisa melakukannya sendirian."
Pelatih asal Belanda itu juga mengomentari kualitas Oliver terkait kontroversi keputusannya tak memberikan penalti bagi Setan Merah. "Saya rasa Oliver salah satu wasit terbaik di Liga Inggris, tapi benar, sulit (untuk bekerja tanpa bantuan rekaman video)," ungkap Van Gaal.
Dengan adanya Video, menurut mantan pelatih timnas Belanda itu, wasit seperti Oliver akan sangat terbantu dengan sejumlah momen krusial. Di antaranya ketika Danny Simpson menjatuhkan terhadap Jesse Lingard, namun Oliver tak menganggapnya sebagai pelanggaran.
"Seharusnya mungkin kartu merah terhadap pelanggaran Lingard," tutur pelatih berusia 64 tahun tersebut.
"Saya bisa mengerti kenapa Anda tidak meniup peluit karena dianggap bukan pelanggaran berat. Tapi ia menariknya, jadi seharusnya ia (wasit) memberikannya (kartu)."
Pada laga itu, ManUtd bermain imbang 1-1 dengan Leicester. The Foxes pun terpaksa menunda pesta juara karena hasil tersebut.
(bac)