Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden tabrakan di GP Rusia membuat Rio Haryanto gagal mencapai garis finis di Sirkui Sochi, Minggu (1/5). Namun, kejadian ini dapat dimaklumi sebagai risiko balapan di ajang jet darat paling bergengsi itu.
Rio tak mampu melanjutkan balapan setelah tertabrak mobil pebalap Force India Nico Hulkenberg yang tergelincir karena manuver pebalap Haas Esteban Gutierrez.
Meski demikian, Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto bersyukur Rio tak mengalamai luka akibat insiden itu. Pihaknya memaklumi kecelakaan di F1 sebagai risiko balapan yang bisa dialami pebalap manapun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap dari setiap race ada perbaikan. Meskipun kami tahu kemarin ada kendala tapi bukan berarti perjuangan sudah berakhir," kata Gatot di Kantor Kemenpora, Senin (2/5).
"Rio itu kan baru pemula di F1, jadi kami harap dia bisa memetik pengalaman sebaik mungkin dari setiap kesempatan yang diikuti."
Ini menjadi pengalaman kedua Rio gagal mencapai finis di F1 2016. Sebelumnya, pebalap kelahiran Surakarta tersebut gagal finis di GP Australia setelah mesin mobil MRT05 miliknya bermasalah.
Rio mengaku kecewa tidak mampu mencapai garis finis. Namun, setidaknya ia berhasil meraih posisi start terbaik di GP Rusia.
"Hari ini saya tidak beruntung dan sangat kecewa, terutama setelah saya mendapatkan start yang bagus, mungkin terbagus sepanjang musim ini. Saya mampu memperbaiki posisi, tapi ketika memasuki tikungan kedua ada banyak mobil dan mobil Hulkenberg berputar," ujar Rio seperti dilansir situs resmi Manor.
Kendati demikian, mantan pebalap GP2 Series itu mengaku mendapat sejumlah hal positif di Sirkuit Sochi. "Positifnya, saya merasa lebih kompetitif dan saya tidak sabar tampil pada balapan selanjutnya di Barcelona," ujarnya.
(jun)