Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Bayern Munich, Karl Heinz-Rummenigae, tampaknya masih belum menerima kegagalan timnya ke final Liga Champions 2015/16.
Kemenangan 2-1 atas Atletico Madrid tak cukup mendongkrak Die Roten ke partai puncak kompetisi kasta tertinggi antarklub Eropa itu.
Rummenige juga merasa bahwa hasil laga tersebut diraih Atletico secara tidak adil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bos Die Roten itu pun mengkritik kepemimpinan wasit Cuneyt Cakir yang dianggap banyak membuat keputusan salah. "Kami merasa sedikit dicurangi," ucapnya.
"Gol Atletico (ke gawang Munich) jelas sekali offside. Penalti yang diberikan Atletico (gagal masuk) sebenarnya merupakan pelanggaran di luar kotak penalti," tuturnya.
Bukan hanya wasit, kritik keras Rummenigae juga diarahkan kepada pihak UEFA yang melakukan penugasan wasit. Menurutnya, masa jeda penugasan Cakir terlalu mepet.
Cakir sebelumnya memimpin laga antara Manchester City menjamu Real Madrid, di leg pertama Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, 27 April lalu. "Wasit menjalani tugasnya dua kali dalam tujuh harisaya tak tahu apakah para ofisial UEFA ini memiliki terlalu banyak pertandingan juga," ucap Rummenigae.
"Delegasi UEFA juga memberitahu kepada saya: 'Apa yang ia (Cakir) lakukan sungguh memalukan.'"
Tak hanya Atletico, Munich juga mendapatkan hadiah penalti pada babak pertama. Sayangnya, penyerang Die Roten, Thomas Mueller, gagal mencetak penalti.
Mueller pun mengaku sedih dengan kegagalan penalti yang ia lakukan. "Sepak bola kadan sungguh ekstrem. Kami banyak melalukan hal yang benar, hanya sedikit kesalahan," ucapnya.
"Sangat sedih karena itu (kemenangan 2-1) tak cukup. Saya secara pribadi kecewa karena gagal melakukan tendangan penalti."
(bac)