Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Pusamania Borneo FC (PBFC), Nabil Hussein, langsung dibuat berang dengan sanksi denda Rp 50 juta yang didera klubnya. Menurutnya, denda tersebut terlalu berlebihan dan tak adil.
Nabil juga sempat mengancam akan menarik keikutsertaan PBFC dari Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016. Menurutnya, klub lagi-lagi hanya dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan segelintir pihak.
"Sekarang belum apa-apa kami sudah didenda sebanyak ini. Mereka (operator) kompetisi bisa untung banyak dari sana sini soal hak komersial dan sebagainya," tutur Nabil kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hukuman denda Rp 50 juta karena dirinya dianggap memprovokasi penonton saat bertandang ke markas Bali United, I Wayan Dipta Gianyar, pada laga ISC pekan pertama.
"Padahal, saya hanya protes kepada wasit karena beberapa pemain kami dilanggar keras, tapi diabaikan," ujar Nabil.
Kemudian, ia mulai emosional kepada suporter Bali United karena memprovokasi dirinya dari tribun. "Siapa yang tidak marah sampai mereka akhirnya melakukan aksi pelemparan? Itu sudah keterlaluan," ucap Nabil.
Nabil pun merasa hukuman yang diberikan kepada pihaknya tak berimbang, karena Bali United hanya mendapatkan sanksi ringan. Seperti diketahui, Serdadu Tridatu hanya mendapatkan teguran keras dari Komisi Disiplin ISC.
"Ini jelas tidak transparan, kami mendapatak hukuman berat, sedangkan Bali United bebas saja. Apa karena ini mereka klub yang masih terkait dengan grup yang menggelar ISC?" ketus Nabil.
Sanksi yang diterima pihaknya semakin tidak fair karena menurutnya tiba-tiba hukuman denda itu diterimanya. "Kami mendapat email dari penyelenggara dan di situ tertulis denda yang kami terima," ungkap Nabil.
"Kami dihukum tanpa ada proses meminta keterangan dulu dari Komdis. Tiba-tiba ada hukuman denda dengan tanda tangan Ketua Komdis atas nama Asep Edwin."
Bukan hanya itu, PBFC juga mempertanyakan komitmen PT Gelora Trisula Semesta (GTS) terkait subsidi komersial. "Mereka menjanjikan semua klub dibayar dimuka sebelum kompetisi sebesar Rp 2,5 miliar," beber Nabil.
"Ini sudah masuk tiga minggu, kami baru dapat Rp 500 juta. Baru kompetisi juga sudah banyak denda."
(bac)