Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Ducati, Andrea Iannone, menganggap kecelakaan yang dialaminya di MotoGP Perancis, Minggu (8/5), sebagai insiden yang aneh. Iannone mengatakan ban depan Michelin sangat sulit ditebak.
Iannone memiliki peluang naik podium dan bahkan menjuarai GP Perancis andai tidak mengalami kecelakaan di tikungan delapan pada lap ketujuh. Meski sempat melanjutkan balapan, pebalap Italia itu memilih untuk menyudahi balapan di lap ke-12.
Kecelakaan yang dialami Iannone merupakan pukulan telak bagi Ducati. Pasalnya rekan setim Iannone, Andrea Dovizioso, juga gagal finis setelah mengalami kecelakaan di lap ke-16.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iannone mengatakan kecelakaan di Sirkuit Le Mans sangat aneh. Pebalap 26 tahun itu merasa tidak mengalami masalah sebelum terjatuh di belakang Jorge Lorenzo, yang kemudian memenangi balapan.
“Apa yang terjadi sangat aneh, karena saya menekan di awal-awal lap untuk melewati Dovizioso ketika mengerem, dan kemudian saya berada di belakang Lorenzo untuk mengurangi jarak,” ujar Iannone lewat situs resmi Ducati.
“Kemudian penampilan ban depan sulit diprediksi, dan Anda tidak tahu seberapa besar kepercayaan diri yang Anda miliki,” sambungnya.
Ducati terbilang tidak beruntung musim ini. Meski memiliki sepeda motor yang kompetitif, namun Iannone dan Dovizioso sudah sama-sama tiga kali gagal finis di MotoGP 2016.
“Kami membuktikan diri punya sepeda motor yang cepat, meski kami tidak mampu mendapatkan poin. Sekarang kami harus meningkatkan sejumlah aspek, yang membuat kami gagal tampil konsisten sepanjang balapan,” ucap Iannone.
(har)