Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan kapten timnas Indonesia di era 2000an, Ponaryo Astaman, mengaku lega ketika mendengar pencabutan pembekuan organisasi sepak bola nasional PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi pada Selasa (10/5).
"Mungkin ini adalah jalan keluar terkait kisruh sepak bola nasional karena secara organisasi PSSI akan aktif kembali. Hendaknya momentum ini menjadi akselerasi perbaikan kemajuan sepak bola Indonesia," kata pria yang kini memperkuat Pusamania Borneo FC tersebut.
Menurut pemain berusia 36 tahun itu, pencabutan Surat Keputusan Menpora Nomor 01307 perihal pembekuan PSSI tersebut harus diapresiasi positif oleh semua pihak untuk pembenahan sepak bola nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan dampak positif pencabutan pembekuan PSSI pasti akan dirasakan oleh para pelaku sepak bola, khususnya pemain dan pelatih.
Sebab, lanjut pemain yang berposisi sebagai gelandang itu, kompetisi sepak bola nasional yang sempat terkatung-katung akan memunculkan harapan digulirkan lagi dengan regulasi dan kontrak yang lebih profesional.
Selain itu, lanjut Ponaryo, pencabutan pembekuan juga akan membuka kembali terbentuknya timnas sepak bola, sehingga para pemain memiliki target bermain bagus agar bisa masuk timnas.
"Saya yakin sesama pemain punya pandangan sama terkait sepak bola kita ini. Tentunya semua berharap ada perbaikan dalam hal apapun terkait sepak bola nasional, mulai prestasi dan juga berbagai hal yang melatarbelakanginya," papar pria yang kini mengemban jabatan kapten di PBFC tersebut.
Ia mengatakan poin paling penting dalam perubahan sepak bola nasional bukan semata karena pelatih. Menurutnya banyak hal harus dibenahi dari mulai organisasi, kompetisi, hingga pembinaan atlet usia dini.
"Siapapun pelatihnya, menurut saya kalau tidak ada pembenahan serius di sepak bola nasional ini, maka hasilnya akan sia-sia belaka," tegasnya.
(antara/kid)