Jakarta, CNN Indonesia -- Domenico Scala memutuskan mundur dari jabatannya di Komite Audit dan Kepatuhan FIFA. Pria kewarganegaraan Swiss dan Italia itu mundur dari komite independen FIFA sebagai bentuk protes dan kekecewaannya terhadap reformasi di badan sepak bola dunia yang dinilai tidak tuntas.
Scala protes setelah FIFA mengumumkan Dewan FIFA, struktur baru yang menggantikan Komite Eksekutif FIFA. Berdasarkan hasil dari keputusan bersama, Dewan FIFA memiliki wewenang yang sangat besar.
Namun, kewenangan besar itu menurut Scala justru bisa mengkerdilkan komite independen seperti Komite Audit dan kepatuhan FIFA yang bertugas mengontrol lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan reformasi semacam ini, tak menutup celah bagi Dewan (FIFA) menghalangi investigasi terhadap anggota dengan memecat anggota Komite (independen) atau memaksa mereka sepakat dengan lobi-lobi atau pemecatan," tutur Scala.
"Karena itu, badan ini pada kenyataannya akan kehilangan independensi dan dalam bahaya karena hanya ditempatkan sebagai agen pelengkap terhadap pihak yang seharusnya mereka awasi."
Scala pun sangat skeptis dengan sistem kewenangan besar yang kembali diberikan kepada Dewan FIFA. "Sebab, ini sangat menekan pilar utama dari pengelolaan yang baik dari FIFA dan menghancurkan pencapaian reformasi yang sedang diupayakan," tuturnya.
"Untuk alasan ini pula, saya menyatakan mundur dari posisi sebagai Presiden Audit dan Komite Kepatuhan FIFA."
Menurutnya, selama ini ia yang terus mengupayakan sebuah lembaga independen yang harus mengontrol FIFA setelah pengunduran diri Presiden FIFA sebelumnya, Sep Blatter, Juni tahun lalu.
"Saya mendorong berbagai macam elaborasi dan penyesuaian dalam paket reformasi FIFA yang komprehensif," ungka Scala.
"Pemunduran diri saya juga sekaligus sebagai alarm agar reformasi FIFA benar-benar berjalan baik."
(bac)