Keluarga Mendiang Bianchi Tuntut Formula 1

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mei 2016 16:25 WIB
Keluarga Jules Bianchi meyakini bahwa putra mereka takkan tewas kecelakaan seandainya pengelola Formula 1 mengambil keputusan yang tepat.
Julese Bianchi mengalami kecelakaan di GP Jepang pada 2014 lalu. (REUTERS/Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga pebalap Formula 1 yang tewas karena kecelakaan di GP Jepang, Jules Bianchi, memutuskan akan menuntut operator balapan jet darat tersebut, tim Marussia yang dibela Bianchi, dan juga Grup Formula 1 yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang mengendalikan hak siar dan media.

Dikutip dari BBC Sport, keluarga Bianchi percaya bahwa aksi dari satu atau beberapa pihak tersebut menyebabkan kecelakaan Bianchi yang berujung pada kematiannya.

Mereka mengklaim adanya kesalahan saat "perencanaan, penentuan waktu, pengelolaan, dan juga pelaksanaan balapan." Mereka juga berpendapat bahwa balapan itu digelar dalam "kondisi berbahaya ketika musim angin topan berlangsung di Jepang."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kematian Jules Bianchi bisa dihindarkan," kata Julian Chamberlayne, pengacara di Stewarts Law yang mewakili keluarga Bianchi.

Ayah Bianchi, Philippe, mengatakan bahwa: "Kami mencari keadilan untuk Jules dan ingin menegakkan kebenaran tentang keputusan yang menyebabkan kecelakaan putra kami."

"Sebagai keluarga, kami memiliki banyak pertanyaan tak terjawab soal kecelakaannya dan merasa kecelakaan Jules bisa terhindarkan jika tidak ada serangkaian kesalahan."

Pada 5 Oktober 2014, mobil yang dikendarai Bianchi menabrak mobil derek sehingga ia menderita cedera kepala dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Setelah berjuang selama sembilan bulan Bianchi mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit pada 17 Juli 2015.

Laporan penyelidikan otoritas balapan (FIA) menyimpulkan bahwa Bianchi kurang memperlambat kendaraannya setelah bendera kuning diangkat. Sebelumnya pebalap Sauber, Adrian Sutil, mengalami kecelakaan sehingga panitia penyelenggaraan mengirimkan mobil derek untuk mengangkut mobil Sutil.

Hasil penyelidikan itu juga menghasilkan rekomendasi agar balapan di Jepang dimajukan satu jam untuk menghindari balapan selesai pada sore hari.

Bianchi sendiri menjadi pebalap Formula 1 pertama yang meninggal dunia karena mendapatkan cedera pada balapan sejak Ayrton Senna tewas di GP San Marino, 1994. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER