Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan bek Barcelona, Carles Puyol, ikut mengomentari laga final Liga Champions antara Real Madrid menghadapi Atletico Madrid di Stadion San Siro, Sabtu (28/5) malam waktu setempat.
Dalam kesempatan wawancara dengan Goal, Puyol mengatakan, sulit untuk memprediksi peluang antara Madrid dan Atletico yang akan merengkuh trofi Liga Champions.
"Atletico sudah mengalahkan Madrid pada laga terakhir (di La Liga Spanyol), tapi final (Liga Champions) adalah hal berbeda. Selalu sulit memprediksi siapa yang akan menang," tutur Puyol kepada Goal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, secara pribadi ia mengagumi kualitas yang dimiliki oleh Atletico. "Mereka bermain secara tim, mereka bekerja keras bersama dan benar, mereka tak banyak menyerang," ucap pria yang kini beralih profesi sebagai agen pemain.
"Tapi itulah keutamaannya. Mereka memiliki kualitas melalui tim mereka, terutama di posisi belakang."
Puyol juga mengaku tak setuju dengan mantan rekannya, Xavi, yang menilai permainan bertahan Atletico tak cocok bagi tim-tim besar. "Tidak seperti itu. Saya sangat respek terhadap (Diego) Simeone karena ia sangat tahu menggunakan manfaatkan kelebihan timnya sebagai senjata ampuh," tutur pria berusia 38 tahun itu.
"Tim-tim lawan harus berupaya keras mempelajari mereka (Atletico) untuk menemukan cara mengalahkan tim itu."
Sebagai pelatih yang berasal dari Argentina, Puyol menilai ia telah melakukan pekerjaannya dengan baik di Spanyol.
"Di Atleti, hasil kerjanya berbicara kepada dirinya sendiri: menghadapi tim seperti Barcelona dan Madrid dan tetap memenangkan gelar. Itu sangat mengagumkan," ucapnya.
(bac)