Temui PSSI, PT GTS Bahas Manajemen Suporter

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mei 2016 18:28 WIB
PSSI juga menyarankan kepada PT GTS agar ISC tetap mengadopsi aturan FIFA terkait penanganan suporter. Jangan tebang pilih dalam memberlakukan aturan.
PT GTS memenuhi panggilan PSS untuk membahas soal manajemen suporter. (Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kericuhan suporter yang marak terjadi di Indonesian Soccer Championship (ISC) akhirnya membuat pihak promotor, PT Gelora Trisula Semesta (GTS), dipanggil PSSI.

Federasi sepak bola Indonesia itu meminta tanggapan PT GTS terkait dengan masalah manajemen suporter, menyusul sejumlah kericuhan yang juga memakan korban jiwa.

"Saya selaku perwakilan PT GTS baru saja menemui Azwan Karim (Sekretaris Jenderal PSSI), Djamal Aziz (Komite Eksekutif), dan Toni Aprilani (Komite Eksekutif). Kami saling koordinasi terkait penanganan lanjutan keamanan stadion di Indonesia," ujar Direktur Kompetisi dan Regulasi GTS, Ratu Tisha Destria, di Kantor PSSI, Kamis (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, Tisha menegaskan pihaknya tak akan mengambil keputusan yang bersifat reaktif. Pasalnya, GTS berharap masalah penanganan keamanan nanti lebih bersifat proaktif dan edukatif.

"Setiap klub juga harus melakukan manajemen risiko. Yang kami lakukan itu adalah sebuah investasi jangka panjang," ujar Tisha melanjutkan.

"Kewajiban klub itu untuk bisa membina dan mengedukasi suporter. Di sisi lain, suporter juga harus sadar tingkah laku mereka merupakan cerminan nama klub yang mereka bawa."

Pihak PSSI sendiri menganjurkan sistem pengamanan FIFA sebagai panduan, yang diharapkan dapat diterapkan di Indonesia.

"Tadi kami menganjurkan rencana keamanan FIFA menjadi panduan PSSI. Meski tentunya tak bisa kita ambil semua karena FIFA lebih ke Eropa, tapi pasti ada yang bisa kita ambil," ujar Azwan.

"Dalam regulasi tersebut juga ada manual dan konsekuensi. Jadi hal itu harus diterapkan. Selain itu juga tak ada anak tiri, anak emas, atau lainnya."

Meski baru berjalan beberapa pekan, kompetisi ISC telah menimbulkan beberapa kericuhan suporter yang juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Setelah salah satu suporter Persija Jakarta Muhammad Fahreza yang diduga meninggal akibat dianiaya pihak keamanan, kini seorang suporter PSS Sleman meregang nyawa.

Suporter PSS, Stanislaus Gandhang Deswara (16), diduga meninggal akibat bentrokan dengan suporter lainnya di Jalan Magelang KM 14, Triharjo, Sleman, Minggu (22/5) dini hari WIB.

Tak hanya itu, bentrok antarsuporter pun mewarnai pertandingan Persegres Gresik United melawan PS TNI di Stadion Petrokimia Gresik, Minggu (22/5).

Hal itu membuat PT GTS kini berada dalam sorotan setelah BOPI dan Kemenpora juga mulai menyoroti banyaknya kericuhan antarsuporter dalam kompetisi tersebut.

(bac)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER