Menpora Belum Terima Proposal Bantuan untuk Timnas

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2016 21:03 WIB
Menpora RI, Imam Nahrawi menegaskan, semua pendanaan dari pemerintah tetap harus melalui prosedur sesuai yang diatur undang-undang.
Menpora RI, Imam Nahrawi (kedua dari kanan), mengungkapkan belum menerima proposal bantuan dana timnas Indonesia. (Dok. Kemenpora)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengaku dirinya masih belum menerima proposal mengenai permohonan bantuan pendanaan untuk timnas Indonesia.

Setelah pencabutan sanksi FIFA, 13 Mei lalu, PSSI yang kembali aktif memang mulai bergerak untuk membentuk timnas yang diharapkan tampil di Piala AFF, November mendatang.

"Semua cabang olahraga yang akan menyiapkan diri untuk cabang single event akan kami siapkan anggarannya," ujar Imam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi harus sesuai prosedurnya. Sedangkan sampai detik ini kami belum menerima proposal (untuk pendanaan timnas)."

Lebih lanjut, Imam menyatakan hal itu berlaku untuk semua cabang olahraga dan tak terbatas pada cabang sepak bola semata.

"Setelah ada proposal, baru bisa kami lihat dan ada berapa dana yang bisa kami keluarkan. Hal ini berlaku untuk semua olahraga loh ya, bukan hanya sepak bola," ujar Imam melanjutkan.

KLB Tergantung Anggota PSSI

Sementara itu, Desakan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI oleh mayoritas anggota tak ingin banyak dikomentari Menpora.

Menpora kembali menegaskan, tak akan mencampuri urusan KLB yang akan digelar karena itu merupakan aspirasi para anggota.

"Silakan saja (melakukan KLB), itu kan kewenangan PSSI dan pemilik suara. Sebab kami sudah mencabut pembekuan PSSI," ujar Imam setelah bertemu dengan Komisi X di Gedung DPR, Rabu (25/5).

Menpora juga tak ingin terlalu banyak berkomentar mengenai salah satu sosok kandidat ketua umum PSSI yang baru, Letjen TNI Edy Rahmayadi, yang diusung oleh Kelompok 85.

"Saya bukan pemilik suara, jadi silahkan pemilik suara yang menentukan nanti," ujar Imam, melanjutkan.

"Bukan domain kami untuk berbicara mengenai kapabilitas calon. Itu semua haknya pemilik hak suara." (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER