Jakarta, CNN Indonesia -- Final Liga Champions antara Atletico Madrid melawan Real Madrid menjadi momen paling spesial bagi Fernando Torres. Sebab, ia berpeluang mempersembahkan trofi bergengsi kepada klub yang sudah dibelanya sejak usia lima tahun.
Derbi Madrid yang akan dihelat di San Siro, Milan, Minggu (29/5) dini hari WIB dianggap sebagai pertandingan terbesar dalam hidupnya.
"Tak perlu diragukan bahwa ini adalah pertandingan terpenting yang pernah saya mainkan. Saya sangat senang untuk bermain dengan klub ini," kata Torres kepada UEFA.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mulai membela klub ini sejak usia lima tahun. Tapi, ini akan akan menjadi sangat berbeda dari pertandingan lainnya."
Torres memang pernah mencicipi gelar juara Liga Champions bersama Chelsea di tahun 2012. Ia juga pernah meraih berbagai gelar kala membela tim nasional Spanyol.
"Tapi ini (pertandingan final Atletico lawan Real Madrid) sangat istimewa bagi saya," ucap pemain yang juga pernah membela Liverpool itu.
Striker berusia 32 tahun itu juga mengakui bahwa Los Blancos adalah salah satu tim terbaik dunia yang berasal dari Madrid. Namun, prestasi El Real pun jauh lebih mengilap ketimbang Atleti.
Kini, Torres berhasrat untuk mengukir sejarah manis bagi Atletico yang selama ini kalah mapan dari segi prestasi maupun sokongan finansial.
"Kami berbagi kota dan sangat bersemangat untuk menjungkirbalikkan sejarah. Kami berambisi untuk menulis halaman baru dalam sejarah Atletico Madrid."
Pasang Surut Karier TorresTorres yang mengawali karier profesionalnya bersama Atletico sempat menjadi pemain favorit di Vicente Calderon. Ia bahkan pernah menjadi kapten Rojiblancos ketika usianya masih 19 tahun.
Namun, penyerang berjuluk 'El Nino' itu akhirnya hengkang dari Vicente Calderon setelah klub Liga Primer Inggris, Liverpool, menyodorkan 20 juta poundsterling kepada Atletico.
Bersama The Reds, Torres menjelma sebagai salah satu penyerang top Eropa berkat 81 gol yang ia cetak dari 142 pertandingan di berbagai ajang.
Namun, karier Torres mulai merosot setelah berlabuh ke Chelsea hingga kemudian di buang ke Milan pada 2014. Kariernya terus meredup di San Siro sebelum akhirnya kembali ke Atletico dengan status pinjaman.
Kini, Torres memiliki kesempatan 'terakhir' untuk mengantarkan klub idolanya itu ke level tertinggi di kejuaraan paling bergengsi antarklub Eropa itu.
(jun)