Jakarta, CNN Indonesia -- Indra Sjafri secara terang-terangan mengaku siap menangani timnas Indonesia di level senior. Membesut tim Merah Putih dianggap sebagai tanggung jawab yang tak bisa ditolak.
Manajemen Bali United juga diyakini bakal mendukung kepentingan timnas selama tidak mengganggu program jangka panjang yang telah disepakati.
"Memangani timnas bukan masalah siap dan tak siap. Ini merupakan tanggung jawab. Sebuah tanggung jawab bagi kita untuk mengabdi pada bangsa dan negara," ujar Indra di Kantor PSSI, Rabu (1/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pelatih timnas Indonesia U-19 itu mengaku baru akan berkomunikasi lebih jauh dengan manajemen Laskar Tri Datu jika resmi ditunjuk sebagai arsitek Garuda di Piala AFF 2016.
"Saya nanti akan bicara dengan klub tapi saya tahu persis
owner saya (CEO Bali United, Yabes Tanuri) merupakan orang yang sangat mendukung kepentingan timnas."
Pertaruhan KredibilitasTerkait dengan waktu persiapan yang minim lantaran timnas Indonesia sudah dihadapkan pada Piala AFF, November mendatang. Indra mengaku jabatan timnas merupakan sebuah pertaruhan.
Pasalnya, minimnya kompetisi akibat sanksi PSSI menjadi salah satu hambatan besar yang harus dihadapi siapapun yang akan menjadi pelatih timnas nanti.
"Jika bicara ideal. Sepak bola kita kan udah satu tahun tidak ideal. Jadi siapapun yang terpilih masyarakat harus paham itu semua," ujar Indra.
"Ini pertaruhan kredibilitas jadi saya himbau kepada masyarakat. Siapapun yang jadi pelatih timnas. Masyarakat harus realistis dalam menilai seorang pelatih."
Indra sendiri merupakan kandidat ketiga yang menemui tim panelis hari ini. Sebelumnya ada Rahmad Darmawan dan Nilmaizar yang lebih dulu menghadap tim penyeleksi di Kantor PSSI, Jakarta.
Selain mencari pelatih timnas senior, PSSI juga memanggil Sutan Harhara yang dimasukkan dalam daftar kandidat nakhoda timnas U-19.
(jun)