Jakarta, CNN Indonesia -- Indra Sjafri memutuskan untuk mundur dari kandidat calon pelatih timnas Piala AFF. Pelatih Bali United itu untuk sementara menolak tawaran timnas karena misi yang harus ia selesaikan membangun sepak bola di Pulau Dewata.
Pernyataan itu disampaikannya melalui tulisan yang ia kirim kepada sejumlah media, termasuk yang diterima CNNIndonesia.com.
"Saya baru saja mengambil keputusan penting dalam hidup saya. Setelah melalui tahap pertimbangan yang panjang, saya memutuskan untuk tak melanjutkan perjalanan saya menuju posisi pelatih Timnas," tulis Indra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, keputusan yang diambilnya ini bukan berarti tanpa risiko karena setiap pilihan ada risikonya. "Tapi saya merasa ini adalah keputusan tepat, dalam situasi yang menurut saya tepat pula," ungkap Indra.
Penolakan Indra dikarenakan situasi PSSI yang dinilainya masih belum kondusif. "Ada upaya serius dari para pelaku sepak bola untuk memperbaiki kondisi sepak bola kita. Tapi saya merasa ada situasi yang belum normal, khususnya di tubuh PSSI," bebernya.
"Situasi itu yang membuat saya berpikir ulang tentang rencana saya untuk menangani Timnas," Indra menambahkan.
"Sampai akhirnya saya memutuskan untuk menunda rencana itu, setidaknya sampai semuanya kembali normal."
Selain itu, ia juga merasa harus fokus untuk menyelesaikan misi membangun sepak bola Bali bersama skuat Serdadu Tridatu. "Saya juga merasa masih menyisakan banyak tanggung jawab yang belum tuntas bersama Bali United. Saat ini kondisi Bali United juga belum stabil dan masih butuh perhatian khusus," tuturnya.
Ia melanjutkan, ingin untuk menuntaskan bangunan yang sudah dirintisnya mulai dari nol di Bali United. "Pantang bagi saya meninggalkan sesuatu yang sudah saya mulai tanpa menuntaskannya," terang Indra.
"Selama saya berada di Bali, saya juga merasakan geliat sepak bola Bali yang belakangan mengalami perkembangan signifikan. Saya juga sudah menjalin pola hubungan yang baik dengan para pelaku sepak bola di Bali."
Indra merasa masih punya keinginan berjuang bersama untuk terus mengembangkan sepak bola Bali. "Ada hal yang juga belum tuntas di situ. Saya ingin kembali untuk menuntuskan itu.
Pelatih berdarah Minang ini ingin menegaskan ulang bahwa keputusannya mundur dari bursa pencalonan pelatih timnas bukan karena larangan dari klub. "Justru saya merasa sangat berterimakasih karena manajemen sangat mendukung langkah saya untuk melatih timnas," jelasnya,
"Jadi jika ada yang menganggap manajemen Bali United tidak memberi lampu hijau, saya pastikan itu sama sekali tidak benar."
Ia pun meminta maaf jika keputusannya kali ini membuat beberapa pihak kecewa. "Dan saya juga patut berterimakasih untuk semua pihak yang telah mendukung segala upaya yang saya berikan untuk sepak bola Indonesia," imbuhnya.
(bac)