WAWANCARA KHUSUS

Jonatan Christie: Kami Diminta Berkaca pada Carolina Marin

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jun 2016 17:31 WIB
Setahun terakhir Jonatan Christie jadi buah bibir sebagai pebulutangkis muda berbakat. CNN Indonesia mewawancarai khusus pemuda 18 tahun itu.
Jonatan Christie, 18, pebulutangkis tunggal Indonesia. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jonatan Christie baru saja terhenti di babak perempat final Indonesia Terbuka 2016. Meski demikian, Jonatan merupakan salah satu pemain muda yang mencuri perhatian dalam satu tahun terakhir.

Bagaimana pandangan Jonatan terhadap berbagai hal di dalam kariernya, berikut bagian pertama dari jawaban Jonatan atas pertanyaan-pertanyaan CNNIndonesia.com dalam sesi wawancara khusus di Istora Senayan, Jakarta.

Setelah terhenti di babak perempat final Indonesia Terbuka, pelajaran apa yang bisa kamu ambil?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya masih harus meningkatkan berbagai aspek dalam diri saya, mulai dari segi fisik, mental, dan pola pikir di lapangan. Untuk jadi pemain yang hebat, semua hal tersebut harus ada di dalam diri saya.

Saya bisa merasakan sulitnya mempertahankan kondisi fisik. Setelah beruntun melawan Lin Dan dan Jan O Jorgensen, saya mulai kelelahan di saat akhir ketika menghadapi Jorgensen.

Kelelahan itu juga disebabkan oleh kegagalan saya memastikan kemenangan di gim kedua, sehingga secara pikiran saya agak terganggu.

Bukankah latihan sejauh ini sudah berat?

Ya, mungkin memang sudah berat, namun kualitas dari latihan itu sendiri wajib untuk trus ditambah dan ditingkatkan. Sebagai pemain muda, saya wajib bisa mengandalkan kecepatan lawan pemain-pemain yang lebih senior karena mereka pastinya memiliki keunggulan dari segi jam terbang.

Sejauh mana kesulitan berlatih tanpa adanya pemain-pemain senior di pelatnas Cipayung?

Tidak adanya pemain senior memiliki dua sisi, baik sisi positif maupun sisi negatif. Sisi negatifnya, kami jadi tak memiliki rekan latihan yang lebih senior dan berpengalaman dibandingkan kami.

Contohnya saja, misal pemain-pemain muda China memiliki Chen Long dan Lin Dan sebagai teman berlatih, maka kami tak memiliki pemain yang lebih senior di pelatnas. Padahal bila latihan bersama pemain senior, maka hal itu bisa meningkatkan rasa percaya diri.

Positifnya, kami jadi memiliki kesempatan lebih banyak untuk bertanding dan membawa nama Indonesia di kejuaraan beregu.

Lalu bagaimana cara mengatasi ketiadaan pemain senior?

Pelatih (Hendry Saputra) selalu berkata pada kami untuk mencontoh Carolina Marin. Dia sendiri, tak ada siapa-siapa di Spanyol namun bisa jadi juara dunia. Karena itu tak adanya pemain senior jangan jadi alasan, melainkan harus diatasi dengan pola lain.

Misalnya saja, berlatih 1 lawan 2 atau 1 lawan 3. Banyak cara untuk tetap bisa meningkatkan diri.

Bagaimana kamu menilai perjalanan karier kamu sejauh ini?

Sejauh ini, saya rasa karier saya berada di jalur yang tepat dan sedikit melebihi perkiraan saya. Meski demikian, bila dibandingkan dengan zaman Taufik Hidayat yang sudah bisa juara di berbagai turnamen di usia muda, maka bisa dibilang kami masih lambat.

Yang pasti saya dan teman-teman lain di pelatnas terus berjuang untuk terus meningkatkan kualitas.

Siapa rekan setim yang paling sulit untuk dikalahkan?

Saya rasa semua memiliki kemampuan yang seimbang dan berpeluang saling mengalahkan bila bertemu di turnamen. Namun untuk dalam waktu sehari-hari, kami jarang bertanding dalam format 21 poin, melainkan hanya format lima angka.

Siapa pemain idola Jonatan Christie?

Bila ada orang yang memiliki idola baru menggeluti bulutangkis, maka saya justru sebaliknya. Saya lebih dulu menyukai bulutangkis tanpa memiliki idola.

Barulah setelah saya semakin menekuni bulutangkis, saya jadi tahu mana pemain yang benar-benar luar biasa. Saya pun kemudian mengidolakan Lin Dan dan Taufik Hidayat.

Apa kehebatan Lin Dan dan Taufik Hidayat di mata Jonatan Christie?

Lin Dan memiliki kemampuan yang hebat, baik saat menyerang ataupun bertahan. Apalagi ketika Lin Dan masih muda, serangannya sungguh tajam. Ketika dia sudah tua saat inipun, defensenya masih sulit ditembus.

Taufik Hidayat juga merupakan tipe pemain yang komplet. Taufik memiliki insting yang bagus dan tahu kapan harus menyerang dan kapan harus bermain lebih pelan dan tak terburu-buru. Dia hebat dalam mengatur ritme permainan. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER