Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter Abe Lieberman menyatakan Muhammad Ali tak pernah menyesali pilihannya untuk bertinju meskipun hal itu membuat Ali harus menghabiskan sisa hidupnya dengan parkinson.
Ali pernah menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa parkinson yang dideritanya itu akibat duelnya lawan Larry Holmes di tahun 1980.
"Bila saya mengetahui bahwa Holmes bakal merusak otak saya, maka saya tak akan bertarung melawannya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun kalah dari Holmes dan jatuh sakit tidaklah begitu penting dalam dunia ini," ucap Ali saat itu.
Namun dokter Lieberman yang menangani Ali selama bertahun-tahun menegaskan bahwa dirinya tak pernah mendengar Ali benar-benar menyudutkan tinju sebagai sebab parkinson yang dideritanya.
"Muhammad Ali tak pernah memiliki penyesalan lantaran memilih bertinju. Dia sama sekali tak pernah berbicara seperti itu."
"Ali adalah seorang muslim yang taat. Dia selalu percaya tugas seorang manusia adalah melakukan yang terbaik dan biarkan Tuhan yang menentukan jalannya," kata Lieberman.
Lieberman sendiri tak bisa menilai kondisi otak pola pikir Ali dalam beberapa tahun terakhir.
"Dia kehilangan kemampuan untuk berbicara dan tak bisa menggerakkan tangannya, jadi sangat sulit untuk mengetahuinya," tutur Lieberman.
(ptr)