Jakarta, CNN Indonesia -- Barcelona mengatakan bahwa Lionel Messi diperlakukan tidak adil dan berbeda dengan para pengemplang pajak lainnya dan hal itulah yang membuat mereka melancarkan kampanye #WeAreAllLeoMessi di media sosial.
Dalam beberapa hari terakhir, klub Katalonia tersebut mendapat serangan karena kampanye tersebut, baik dari penggemar maupun jurnalis. Mereka dikritik karena mendukung seorang penghindar pajak.
Jurnalis Sports Illustrated, Grant Wahl, bahkan menyebut kampanye ini sebagai aksi pencitraan publik terburuk di dunia sepak bola.
Menurut juru bicara Barcelona, Josep Vives, Messi memang dipermalukan oleh otoritas Spanyol sehingga perlu bagi pihak klub memberikan dukungan secara langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin mengutuk perlakuan tidak adil yang diterima Lionel Messi. Inilah yang kami rasakan dan alasan kami melakukan (kampanye) itu," kata Vives.
"Para penuntut umum, yang menangani berbagai kasus seperti ini, mengatakan bahwa mereka tidak punya dasar untuk menuntut sang pemain. Pada akhirnya, jaksa pengadilan negeri, yang mengambil tindakan berbeda para kasus serupa, tidak memberikan perlakuan yang sama."
"Messi merasa bahwa ia telah diperlakukan tidak adil, dan kami tidak bisa menoleransi situasi ini."
"Ia dipermalukan. Kami takkan mengizinkan mereka memperlakukan Messi seperti penjahat," kata Vives, merujuk pada ucapan jaksa pengadilan negeri, Mario Maza, yang mengatakan bahwa Messi bertindak layaknya bos jaringan penjahat.
Vives menegaskan bahwa Messi berhak untuk merasa dirinya diperlakukan tidak adil, dan klub harus berada di sampingnya.
"Kami akan memberikan dia dukungan kami, karena kami percaya padanya dan kami harus berada di sampingnya."
(vws)