Jakarta, CNN Indonesia -- Pebulutangkis putri nomor empat dunia, Ratchanok Intanon, dinyatakan bersih dari tuduhan doping, demikian bunyi pernyataan resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada Senin (18/7). Pebulutangkis nomor satu Thailand itu kini dengan leluasa berkompetisi di Olimpiade 2016.
Pada 13 Juli lalu, Ratchanok diberikan sanksi larangan bertanding yang bisa ditangguhkan kemudian, setelah adanya laporan ia gagal tes doping di turnamen Piala Uber di China, Mei lalu.
Sampel kedua Ratchanok kemudian dibawa ke Jepang untuk diperiksa, dan BWF menggelar sidang untuk atlet 21 tahun itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panel menyimpulkan bahwa...tidak ada pelanggaran peraturan yang terjadi," demikian bunyi pernyataan resmi BWF.
Organisasi tertinggi bulutangkis dunia itu kemudian mencabut sanksi Ratchanok dan menyatakan Ratchanok bisa mengikuti turnamen sesegera mungkin.
Pada sesi konferensi pers di Bangkok, Senin, Ratchanok mengatakan dirinya senang terbukti tidak bersalah.
"Saya tidak melakukan kesalahan dan saya percaya pada keputusan BWF. Saya senang karena mendapatkan keadilan," kata Ratchanok.
"Saya akan fokus berlatih untuk membawa kesuksesan bagi rakyat Thailand."
Tim pelatih Ratchanok menyatakan bahwa ketika menjalani Piala Uber, sang pebulutangkis sempat menerima suntikan untuk mengobati cedera lututnya. Hal inilah yang bisa menjadi alasan tes dopingnya positif.
Ratchanok sendiri akan menjadi tumpuan Thailand untuk mendapatkan medali di Olimpiade Rio De Janeiro, dan juga menjadi batu sandungan bagi China untuk menyapu bersih lima medali emas Olimpiade cabang olahraga bulutangkis.
Mantan juara dunia bulutangkis itu berharap membawa pulang mendali emas akan menginspirasi lebih banyak perempuan Thailand untuk mengejar mimpi.
(vws)