Jakarta, CNN Indonesia -- International Olympic Committee (IOC) akhirnya tak menjatuhkan sanksi larangan bertanding secara penuh bagi atlet Rusia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Namun tiap atlet Rusia harus bisa membuktikan bahwa diri mereka bersih ke tiap organisasi olahraga yang mereka geluti.
Setelah laporan mengenai sistem doping sistematis di Rusia, rumor bahwa sanksi kontingen Rusia bakal dilarang tampil di Olimpiade sangat kuat beredar. Namun pada akhirnya IOC tak mengambil langkah ekstrim tersebut.
IOC memutuskan tetap memperbolehkan atlet Rusia bertanding di Olimpiade, namun dengan syarat sang atlet bisa membuktikan bahwa dirinya bersih dari tuduhan doping pada induk organisasi olahraga yang ia geluti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin keputusan ini tak memuaskan semua pihak, namun ini adalah keputusan yang menghormati sistem hukum yang berlaku," tutur Presiden IOC Thomas Bach.
Selain itu, IOC juga tak mengizinkan atlet Rusia yang telah positif doping di masa lalu, meskipun atlet tersebut sudah selesai menjalani masa hukuman yang ditetapkan.
Keputusan ini sendiri mengundang pertanyaan mengingat dengan waktu 12 hari, maka sulit bagi induk organisasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap ratusan kontingen Rusia yang bakal berlaga di Olimpiade.
Empat tahun lalu, Rusia duduk di posisi keempat klasemen dengan torehan 22 emas, 26 perak, dan 32 perunggu.
(ptr)