Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) memutuskan menolak banding atlet atletik Rusia atas larangan tampil di Olimpiade Musim Panas di Rio De Janeiro, Brasil. Dengan demikian para atlet-atlet atletik Rusia itu tetap terlarang untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Rio yang akan berlangsung 5-21 Agustus 2016.
Keputusan itu dibacakan CAS pada hari ini di Swiss, Kamis (21/7).
Seperti dikutip dari
BBC Sports, lewat keputusan tersebut para atlet Rusia dilarang tampil di Olimpiade karena terlibat skandal doping yang dilakukan terstruktur dan masif oleh negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sebanyak 68 atlet atletik Rusia melakukan banding ke CAS agar bisa berkompetisi di Olimpiade Rio.
Hal itu dilakukan setelah federasi atletik dunia (IAAF) melarang atlet Rusia ikut Olimpiade usai munculnya laporan independen tentang skandal doping di Negara Beruang Merah tersebut.
IAAF mengeluarkan putusan melarang Rusia itu pada 17 Juni 2016.
Secara terpisah, Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mendapatkan rekomendasi dari Badan Antidoping Dunia (WADA) untuk melarang Rusia terlibat dalam Olimpiade Rio seluruhnya.
Hal itu mengacu pada hasil laporan independen berikutnya yang dipimpin praktisi hukum olahraga asal Kanada, Richard McLaren pada awal pekan ini.
Dalam laporan McLaren itu disebutkan ada skandal doping yang dilakukan secara terstruktur dan masif di Rusia saat Olimpiade musim dingin di kota Sochi pada 2014 silam. Pelanggaran terstruktur itu disebutkan menjurus kepada Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko.
(kid)