Jakarta, CNN Indonesia -- Tantangan baru menanti Sam Allardyce. Setelah beberapa kali menangani klub-klub semenjana di Liga Primer Inggris, peran lebih berat siap dilakoninya bersama timnas Inggris.
Allardyce pun sadar betul, situasi tersebut jelas bakal berbeda ketimbang saat dirinya melatih klub macam Sunderland, misalkan. Namun, pelatih berusia 61 tahun tersebut punya janji suci usai dirinya diangkat menjadi manajer Three Lions menggantikan Roy Hodgson.
Ya, Allardyce berjanji akan membuat timnas Inggris solid di eranya. Caranya, dengan merekatkan ikatan dalam skuat tersebut. "Ikatan dalam sebuah tim sangat penting dan (saya) berusaha menciptakan semangat positif serta suasana menyenangkan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepak bola itu harus dinikmati dan saya menikmatinya di sepak bola selama bertahun-tahun, itu merupakan puncak dari karier saya dan saya ingin tetap menikmatinya."
Menurut Allardyce, kemampuan manajerial dalam tim merupakan satu-satunya aset yang dimiliki. "Terpenting membantu pemain untuk menikmatinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Itulah pekerjaan saya," tuturnya.
Ia melanjutkan, berada di posisi manajer timnas Inggris merupakan sensasi yang luar biasa. "Saya pikir, saya cocok dengan posisi ini, semoga saja. Ini pengalaman dan tantangan luar biasa yang akan saya jalani," tutur Allardyce.
Pelatih yang juga pernah melatih West Ham dan Blackburn Rovers ini juga menanggapi penilaian bahwa Inggris sedang terpuruk setelah gagal di Piala Eropa 2016. "saya rasa itu bukan yang paling buruk. Orang-orang mengenal saya mampu membangkitkan klub sangat cepat, mendongkrak West Ham dan menyelamatkan Blackburn Rovers serta Sunderland," ungkapnya.
"saya melihat diri saya lebih dari itu, tapi begitulah label yang saya dapatkan: saya bisa mengubahnya secara cepat."
Allardyce juga menampik jika para pemain timnas Inggris sudah kehilangan motivasi usai gagal di Piala Eropa 2016. "Saya tak melihat adanya kurangnya gairah di setiap pemain yang bermain untuk Inggris. Buruknya performa bukan karena kekurangan semangat atau determinasi atau gairah, jadi saya harus mencari tahu penyebabnya," ungkapnya.
"Saya juga tak mau menghabiskan banyak waktu berkutat di masa lalu, saya ingin berpikir ke depan dan masa depan untuk memajukan para pemain elite yang kita miliki."
Salah satunya, menurutnya dengan menciptakan suasana yang benar-benar kondusif di dalam tim. "Ini menyangkut usaha menciptakan lingkungan sebagai faktor perasaan bagus di tim sehingga membuat pemain merasa bahagia," tutur Allardyce.
Saat disebut bahwa timnas Inggris akan menjadi racun mematikan bagi kariernya, Allardyce juga membantah hal tersebut. "Tidak untuk saya. Saya orang yang keras. Anda harus menguatkan diri untuk pekerjaan apapun," terang Big Sam, sapaan akrabnya.
"Saya di sini (timnas Inggris) karena saya menginginkan tantangan. Saya di sini karena saya yakin bisa membuat tim semakin baik dan saya cukup tangguh untuk menjalaninya."
(bac)