Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda basket NBA, Michael Jordan, akhirnya tak bisa diam saja menyaksikan kekerasan berbasis diskriminasi ras yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Amerika Serikat.
"Saya kenal negara ini lebih baik dari itu, dan saya tak bisa hanya diam saja," kata Jordan seperti dikutip dari
ESPN.
Kekerasan dan penembakan berbasis diskriminasi ras dan warna kulit yang marak terjadi hingga saat ini pun mengingatkan Jordan akan kisah tragis keluarganya. Ayah Jordan, James, ditembak dan tewas pada 1993 silam di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai orang Amerika, seorang ayah yang kehilangan ayahnya sendiri dalam aksi kekerasan tak berperikemanusiaan, dan seorang berkulit hitam, saya telah sangat terganggu oleh kematian Afrika-Amerika di tangan penegak hukum dan marah oleh penargetan pengecut dan penuh kebencian dan pembunuhan polisi," demikian pernyataan Jordan.
"Saya berduka terhadap keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai."
Dalam pernyataannya tersebut, pria yang terkenal dengan gaya dunk 'airwalk' itu mengumumkan akan mendonasi hingga masing-masing US$1 juta untuk grup yang mencoba memperbaiki hubungan dengan polisi dan komunitas Afrika-Amerika: Institute for Community-Police Relations dan NAACP Legal Defense Fund.
"Saya dibesarkan orang tua yang mengajarkan saya untuk mencintai dan menghormati orang-orang apapun itu ras ataupun latar belakangnya, jadi saya sedih dan frustrasi oleh retorika yang memecah belah dan ketegangan rasial yang tampaknya semakin buruk akhir-akhir ini," kata Jordan yang sepanjang kariernya di NBA membela Chicago Bulls dan Washington Wizard.
(kid)