Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih asal Swedia, Sven Goran Eriksson, mengaku dibuat terpukau dengan prestasi Leicester City menjuarai Liga Primer Inggris 2015/16. Menurutnya, itu merupakan sejarah terbesar klub yang pernah dimanajerinya pada musim 2010-2011.
Kini, pria yang melatih klub Liga Super China, Shanghai SIPG, penasaran ingin melihat kiprah The Foxes di Liga Champions 2016 untuk kali pertama.
Eriksson pun yakin mantan klubnya itu masih bisa membuat kejutan di Liga Champions sebagai tim kuda hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih berusia 68 tahun tersebut optimistis mengingat kemenangan meyakinkan The Foxes musim lalu dengan jarak 10 poin dari Arsenal, peringkat kedua Liga Primer Inggris. "Itu sangat hebat, saya ikut senang untuk fan, klub, pemilik dan sejumlah pemain yang pernah bekerja dengan saya," ujarnya seperti dikutip dari Soccerway.
"Mereka tidak hanya memenangkan Liga Primer, mereka memenangkannya dengan berkelas dan selisih poin yang banyak."
Untuk kali pertama, para suporter Leicester akan menanti penampilan klub kesayangan mereka tampil di Stadion King Power di Liga Champions 2016.
Meski tk ada lagi nama N'Golo Kante di skuat Leicester, menurut Eriksson, kekuatan The Foxes tetap masih disegani lawan-lawannya di Eropa. "saya rasa mereka (para pemain) tetap akan membawa pengaruh di Eropa," ujar Eriksson.
"Hampir semua pemain ini belum pernah tampil di Liga Champions, tapi banyak tekanan pada Minggu dan Rabu atau apa kapan pun itu sehingga harus benar-benar siap."
Eriksson pun mencontohkan timnya, Shanghai SIPG, yang menghadapi kelelahan satu musim setelah ikut Liga Champions Asia. "Kami harus bermain banyak pertandingan dan sering melakukan perjalanan sehingga kami harus berjuang," ucapnya.
"Kami sangat lelah. Sangat sulit bermain pada satu pekan tersebut."
(bac)