Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada perasaan berlebihan dari Sri Wahyuni usai dirinya merebut medali perak dari cabang olahraga angkat besi 48 KG di Olimpiade Rio De Janeiro, Sabtu (6/8) malam waktu setempat.
"Biasa saja sih (sembari membubuhkan
emoji tertawa). Masih banyak perjalanan yang harus dibayar," kata Sri melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com soal pencapaiannya itu.
Ia pun tak terlena dengan statusnya sebagai Olimpian dengan medali perak tersebut. Ketika ditanyai soal rencana selanjutnya seusai pulang dari Olimpiade 2016, ia mengatakan singkat: "rencananya langsung latihan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Wahyuni menyumbangkan medali pertama untuk Indonesia di hari pertama penyelenggaraan Olimpiade, Sabtu (6/8).
Total angkatan Sri adalah 192 KG (Snatch 85KG dan 107 Clean & Jerk). Ia tertinggal dari atlet 21 tahun Thailand, Sopita Tanasan, yang mengangkat total 200 KG (Snatch 92 kilogram & 106 kilogram).
Medali perunggu direbut atlet Jepang, Hiromi Miyaki, dengan total angkatan 188KG.
Keberhasilan merebut perak akan membuat Sri mendapatkan bonus Rp2 Miliar dari pemerintah. Sri menyatakan bahwa bonus itu akan ditabungnya.
Perak yang disumbangkan Sri membuat Indonesia kini duduk di peringkat 14 klasemen sementara Olimpiade 2016.
Pemuncak klasemen masih dipegang bersama oleh Australia (dua emas, satu perak) dan Hungaria (dua emas). Sementara itu, negara Asia dengan peringkat tertinggi sementara di klasemen adalah Korea Selatan yang mendapatkan satu emas dan satu perak dan bertengger di peringkat empat. Jepang menyusul satu peringkat di bawah Korsel.
Di kawasan Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam memiliki peringkat lebih tinggi dari Indonesia karena telah merebut satu emas. Thailand mendapatkannya lewat Sopita Tanasa yang merebut emas angkat besi 48 KG, sementara Vietnam dari cabang menembak lewat Hoang Xuan Vinh.
(vws)