Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain bertahan Arsenal dan timnas Inggris, Martin Keown, meragukan kualitas John Stones. Bek 22 tahun itu dianggap masih 'bayi' untuk ditebus dengan harga mahal.
Menurut Keown, Stones belum pantas dibeli dengan harga 47,5 juta poundsterling atau nyaris menembus Rp810 miliar. Apalagi gaya bermainnya lebih banyak memegang bola ketimbang melakukan 'pekerjaan kotor'.
Dalam kolom yang diterbitkan
Daily Mail, Keown menganalisis Stones masih perlu banyak belajar. Terutama, ia ingin melihat pemain muda asal Inggris tersebut lebih sering melakukan blok, menyundul, tekel, menutup ruang dan menyapu bola sesering membantu serangan dari belakang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia masih seperti bayi. Seperti posisi kiper, bek tengah semakin bagus seiring dengan bertambahnya usia," kata Keown.
"Seringkali saat mereka berhenti mencoba melakukan banyak hal karena menyadari bahwa dengan melakukan sedikit hal, mereka bisa lebih efektif untuk tim."
Keown juga membandingkan karakter Stones dengan Alan Hansen yang sempat dianggap sebagai bek modern. Namun, Hansen dianggap kurang tangguh dalam sebuah pertarungan dengan level tinggi yang membutuhkan kekuatan mental dan keberanian untuk keluar dari intimidasi.
Pria berusia 50 tahun itu juga menilai, pengeluaran besar ManCity musim lalu untuk Eliaquim Mangala (31 juta poundsterling) bakal menjadi sia-sia dengan kehadiran Guardiola.
Sebab, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu lebih menyukai gaya bermain Stones, yang mampu memainkan bola dari belakang sesuai dengan strategi tiki-taka yang dianut.
Menurut keown, City harus mengajari Stones untuk melakukan pekerjaan kasar yang biasa dilakukan pemain bertahan demi meraih titel.
"City mendatangkannya dan membayar dengan nilai tinggi karena Pep Guardiola mengenali cara bermainnya yang elegan. Tapi, silakan main di lini tengah kalau Anda tak bisa melaksanakan pekerjaan bertahan."
(jun)