Jakarta, CNN Indonesia -- Chelsea telah menunjukkan penampilan memilukan dalam satu dekade terakhir pada musim lalu. Tragisnya, penampilan itu terjadi ketika mereka berstatus sebagai juara bertahan. Karena itu, Chelsea pasti akan datang ke musim ini dengan amarah besar dan keinginan untuk balas dendam.
Dengan komposisi tim yang tak berubah dari musim ketika jadi juara, Chelsea mendapatkan pukulan telak berupa keterpurukan. Jose Mourinho yang sudah dianggap dewa di Chelsea pun tak mampu mengamankan situasi. Ia bahkan harus terpental dari kursi manajer di tengah musim.
Di musim panas ini Chelsea melakukan perombakan. Antonio Conte didatangkan untuk mengisi kursi panas manajer Chelsea. Meski masih berusia muda, Conte telah masuk dalam jajaran elit pelatih dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Conte terbukti sukses membangkitkan Juventus dari kubur. Ia mampu membawa Juventus tiga kali juara Serie A. Saat menangani tim nasional Italia, Conte pun menunjukkan kepiawaiannya.
Dengan materi tim Italia yang biasa-biasa saja, Italia tampil cukup apik di Piala Eropa. Italia tersingkir hanya lantaran faktor kurang beruntung dalam drama adu penalti lawan Jerman.
Nama besar Conte cukup untuk membuat ruang ganti Chelsea menghormatinya. Setelah isu perpecahan ruang ganti Chelsea menyeruak musim lalu, penting bagi manajer Chelsea berikutnya untuk tetap menjaga kesatuan di klub tersebut.
Secara materi tim, Chelsea diisi oleh pemain-pemain berkualitas. Keterpurukan mereka musim lalu lebih banyak dipengaruhi faktor mental dan rasa tak percaya diri yang makin menguat seiring perjalanan mereka di Liga Inggris.
Conte pun pastinya dalam kondisi sangat bergairah musim ini. Melatih tim nasional membuatnya merindukan waktu-waktu sibuk sebagai manajer klub yang harus bertugas hari demi hari.
Karena itu, ketika kembali menjadi manajer klub, Conte pasti akan dengan senang hati melakukan aktivitas rutin setiap hari, mulai dari memimpin latihan hingga menyiapkan strategi.
Conte dan Formasi Tiga BekKedatangan Conte ke Chelsea mencuatkan pertanyaan tentang formasi yang bakal digunakannya di 'The Blues' nanti.
Selama ini, baik di Juventus dan Italia, Conte identik dengan formasi 3-5-2. Dalam formasi milik Conte tersebut, gelandang sayap kanan dan kiri memiliki mobilitas tinggi sehingga akan ikut bertahan dan membuat tim Conte berwujud 5-3-2 saat diserang.
Dalam pramusim di Amerika Serikat, Conte lebih sering memainkan formasi empat bek bersama Chelsea. Conte seolah ingin menegaskan bahwa dirinya bisa fleksibel dengan tim manapun dan akan menyesuaikan formasi dengan materi pemain yang dimilikinya.
Bila Conte ingin tampil dengan formasi tiga bek, maka nama-nama seperti Kurt Zouma, Branislav Ivanovic, John Terry, dan Gary Cahill harus sering-sering melihat video rekaman milik trio Juventus dan Italia yang paham benar apa yang diinginkan Conte dari formasi tiga bek.
 Antonio Conte terbiasa dengan formasi tiga bek saat di Juventus dan Italia. (Matej Divizna/Getty Images) |
Untuk memeragakan formasi 3-5-2, Chelsea juga harus memiliki gelandang sayap yang rajin naik-turun. Cesar Azpilicueta punya kemampuan untuk melakukan hal tersebut.
Dalam kondisi harus mengejar gol, Conte bisa pula memainkan formasi 3-4-3 yang terasa lebih ofensif.
Sosok Eden Hazard dan Willian bisa dipakai dalam formasi 3-4-3 sebagai pendamping Diego Costa di posisi ujung tombak 'The Blues'.
Faktor KanteDi lini tengah, kehadiran N'Golo Kante adalah suntikan besar bagi Chelsea musim ini. Bila Kante bisa jadi dinamo lini tengah Leicester City musim lalu, maka tugas Kante akan lebih mudah lantaran kali ini ia akan dikelilingi oleh pemain-pemain yang lebih hebat.
Dengan adanya Kante yang bakal jadi gelandang bertahan, maka gelandang-gelandang Chelsea lainnya seperti Cesc Fabregas, Nemanja Matic, Willian, Eden Hazard dan Oscar bisa lebih fokus untuk membongkar pertahanan lawan.
Kante adalah rekrutan terbesar Chelsea musim ini. Namun Kante pun belum sepenuhnya teruji untuk terus bermain di level atas. Kante harus bisa membuktikan konsistensi permainannya dari pertandingan ke pertandingan.
Di Leicester, Kante tetap akan dimainkan bila bermain buruk dalam 1-2 pertandingan. Namun di Chelsea, posisi tim inti tak abadi jadi miliknya. Bila Kante tak bermain baik, maka bisa saja Chelsea kembali pada duet Matic-Fabregas di lini tengah.
 N'Golo Kante diharapkan bisa jadi penyeimbang lini tengah Chelsea. (Reuters / Eric Miller) |
Selain Kante, Chelsea juga mengeluarkan dana besar untuk Michy Batshuayi. Nama ini merupakan nama yang diproyeksikan sebagai striker masa depan Chelsea. Batshuayi juga diharapkan bisa mencuat bila Diego Costa sedang menunjukkan grafik menurun.
Menilik waktu yang ada, Chelsea sepertinya masih akan menambah pemain baru, baik itu untuk lini belakang dan lini depan sebelum bursa transfer ditutup nantinya. Namun untuk awal Liga Inggris, mereka harus bersiap dengan pemain yang ada saat ini.
Dari jadwal musim ini, Chelsea pun berpeluang mendapatkan start yang bagus. Empat tim awal yang dihadapi Chelsea adalah West Ham United, Watford, Burnley, dan Swansea City.
Bila sukses tampil tanpa cela di empat pertandingan itu, Chelsea bisa berharap banyak saat mereka menjalani dua laga big match beruntun lawan Liverpool dan Arsenal pada September mendatang.
Andai mampu melewati enam laga awal dengan baik, maka Chelsea bisa berada dalam level kepercayaan diri yang sama saat mereka sukses memulai musim 2014/2015 dengan brilian.
Hazard, Fabregas, Ivanovic, Willian, Diego Costa dan pemain Chelsea lainnya pastinya tak mau mengulang keterpurukan. Mereka akan menumpahkan kekecewaan musim lalu dan menjadikannya sebagai motivasi untuk tampil agresif musim ini.
Conte sedang bergairah dan Chelsea sedang marah. Jadi waspadalah!
(ptr)