Tontowi/Liliyana Selangkah Lagi Wujudkan Mimpi Pelatih

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 10:11 WIB
Richard Mainaky berharap bisa melihat anak didiknya jadi juara Olimpiade. Kini Tontowi/Liliyana tinggal berjarak selangkah lagi untuk mewujudkan mimpi itu.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir selangkah lagi mewujudkan mimpi Richard Mainaky. (REUTERS/Marcelo del Pozo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky bermimpi bisa membawa pemainnya jadi juara Olimpiade. Kini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan impian Richard.

Richard merupakan salah satu kunci sukses Indonesia memiliki ganda campuran papan atas dalam dua dekade terakhir. Lewat polesan tangan dingin Richard, nama-nama ganda campuran papan atas seperti Trikus Harjanto/Minarti Timur, Nova Widianto/Liliyana Natsir, Flandy Limpele/Vita Marissa, hingga Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir lahir.

Sejak era Richard pula, para pemain ganda campuran jadi salah satu andalan tetap Indonesia di tiap gelaran turnamen sepanjang tahun. Berbagai gelar besar telah dimenangi oleh ganda campuran Indonesia, namun ada satu gelar yang belum pernah dimenangkan pasukan Richard sejak dulu, yaitu medali emas Olimpiade.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin melihat pemain saya bisa jadi juara Olimpiade. Sejauh ini dua kali hampir berhasil namun gagal di final. Semoga kali ini bisa berhasil," kata Richard dalam wawancara sebelum keberangkatan.

Sepanjang sejarah Richard menangani ganda campuran, sudah ada dua ganda Indonesia yang berlaga di babak final Olimpiade. Pertama, adalah Trikus/Minarti di Olimpiade Sydney 2000 dan Nova/Liliyana di Olimpiade Beijing 2008.

Dalam dua kesempatan itu, ganda campuran asal Indonesia gigit jari. Trikus/Minarti kalah 15-1, 13-15, 11-15 dari Zhang Jun/Gao Ling sedangkan Nova/Liliyana takluk 11-21, 17-21 dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung.

Tekad kuat Richard untuk melihat anak didiknya jadi juara Olimpiade pun begitu terlihat dalam masa persiapan. Bukan hanya memimpin latihan dengan semangat, Richard juga begitu antusias mengikuti sesi jumpa psikolog yang rutin dilakukan oleh Tontowi/Liliyana.

"Secara teknis, saya tahu kelemahan Tontowi/Liliyana namun dari psikologi, mungkin ada yang belum saya pahami," ujar Richard memberikan alasannya saat itu.

Kini Tontowi/Liliyana tinggal berjarak satu langkah lagi untuk mewujudkan harapan Richard. Mereka pastinya bakal berusaha keras dalam duel hidup-mati lawan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER