Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, menyambut gembira kesuksesan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi ganda campuran pertama yang menyumbangkan emas.
Sebelumnya Indonesia pernah mengirimkan dua wakil ke final Olimpiade ganda campuran yaitu Trikus Harianto/Minarti Timur di Olimpiade 2000 dan Nova Widianto/Liliyana Natsir. Namun keduanya kalah dari pasangan unggulan di momen penentuan.
Tontowi/Liliyana kemudian memecah rekor buruk tersebut dengan mengalahkan pasangan Malaysia, Goh Liu Ying/Chan Peng Song, di partai final dua game langsung 21-14 21-12.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Puji Tuhan, kami sangat bersyukur dengan emas yang dipersembahkan Tontowi/Liliyana. Saya ucapkan terima kasih kepada Tontowi/Liliyana, di dua olimpiade tim ganda campuran dapat perak, kali ini emas di tangan Tontowi/Liliyana,” ujar Richard, seperti dikutip dari
situs resmi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.Menurut Richard, permainan yang ditunjukkan oleh Tontowi/Liliyana di final sangat apik dan tanda-tanda mereka menjadi juara telah terlihat ketika mengalahkan ganda nomor satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di partai semifinal.
“Penampilan Tontowi/Liliyana memang bagus, mereka bermain konsisten dari angka pertama. Jujur, mereka memang sangat siap. Kita lihat saja dari babak semifinal, kemenangan atas unggulan pertama (Zhang Nan/Zhao Yunlei – Tiongkok), menggambarkan mereka adalah calon kuat untuk juara, dengan catatan mereka tidak lengah,”
Richard merupakan salah satu kunci sukses Indonesia memiliki ganda campuran papan atas dalam dua dekade terakhir. Lewat polesan tangan dingin Richard, nama-nama ganda campuran papan atas seperti Trikus Harjanto/Minarti Timur, Nova Widianto/Liliyana Natsir, Flandy Limpele/Vita Marissa, hingga Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir lahir.
(vws)