Jakarta, CNN Indonesia -- Inggris butuh gol menit akhir dari Adam Lallana untuk menaklukkan tuan rumah Slovakia. Bagi Sam Allardyce, timnya memang patut memenangkan laga ini.
Allardyce nyaris saja mengawali debutya sebagai pelatih timnas Inggris dengan hasil kurang bagus. Meskipun dominan dan terus menyerang, Inggris berkali-kali gagal memanfaatkan kesempatan emas untuk mencetak gol.
“Sulit untuk membongkar pertahanan mereka. Slovakia berusaha keras untuk bertahan dari serbuan kami dan tampil maksimal saat bertahan, namun pada akhirnya kami meraih kemenangan yang memang layak kami dapatkan.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya sempat berpikir bahwa malam ini bukan jadi malam keberuntungan Inggris. Tembakan kami beberapa kali mengenai tiang dan kami mencatat 20 tembakan namun tak ada gol yang tercipta,” ujar Allardyce seperti dikutip dari situs FA.
Allardyce mengakui bahwa timnya justru terlihat sedikit gugup di akhir pertandingan lantaran melihat fakta Slovakia turun bermain dengan 10 orang usai Martin Skrtel terkena kartu kuning kedua.
“Kami gugup karena bertanding dengan 10 orang itu berarti kami harus mengakhiri laga dengan kemenangan. Setelah kartu merah, kami terus meminta bek sayap kami aktif menyerang dan membongkar pertahanan mereka.”
“Slovakia bermain pintar dengan tak lagi banyak menyerang saat mereka tinggal 10 pemain. Kami sejatinya cukup baik dalam hal membongkar lini pertahanan namun kurang bagus saat melakukan penyelesaian akhir,” kata Allardyce.
Pelatih berusia 61 tahun ini pun kemudian tak lupa mengucapkan selamat pada Lallana yang berhasil mencetak gol perdananya untuk timnas Inggris.
“Pada akhirnya di pengujung pertandingan kami mampu mencetak gol. Lallana berhasil membukukan gol pertamanya untuk Inggris jadi saya ucapkan selamat untuknya,” kata Allardyce.
(ptr)