Tahun yang Teramat Buruk Bagi Rafael Nadal

AFP | CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2016 09:49 WIB
Untuk kali pertama sejak 12 tahun terakhir, Rafael Nadal gagal bermain di satu pun perempat final Grand Slam dalam satu tahun kompetisi.
Rafael Nadal tersingkir di babak keempat AS Terbuka 2016. (REUTERS/Petar Kujundzic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rafael Nadal berjanji bangkit dan memperbaiki kariernya setelah secara mengejutkan tersingkir di babak keempat Amerika Serikat Terbuka dari Lucas Pouille. Kegagalan itu membuat Nadal mengalami musim terburuk di Grand Slam sejak 2004.

Petenis 30 tahun asal Spanyol itu kalah 6-1, 2-6, 6-4, 3-6, 7-6 (8/6) dalam pertarungan empat jam yang epik melawan Poullie.

Kekalahan itu berarti Nadal tidak terlibat sama sekali di perempat final Grand Slam tahun ini. Di Australia Terbuka ia kalah di babak pertama, sementara di Perancis Terbuka ia undur diri di babak ketiga karena cedera pergelangan tangan. Cedera yang sama membuatnya tak turun di Wimbledon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terakhir kalinya Nadal tak bermain di perempat final Grand Slam adalah pada 2004 silam.

"Jika saya 100 persen sehat, saya punya energi untuk terus lanjut. Saya percaya bahwa saya masih memiliki beberapa tahun lagi," kata Nadal yang terakhir kalinya memenangi Grand Slam adalah pada Perancis Terbuka 2014.

Sejak kemenangan itu, capaian terbaik Nadal adalah dua kali perempat final di Australia Terbuka 2015 dan Perancis Terbuka.

"Hari ini saya bertarung hingga akhir, tapi saya butuh sesuatu yang tidak saya miliki. Saya akan berusaha keras untuk coba menemukannya. Saya akan terus berusaha keras dan saya termovitasi untuk melakukannya."

Sebelum melawan Pouille, Nadal hanya kehilangan 20 gim untk melaju ke babak keempat. 

Pada Minggu, di hadapan penonton di Stadion Arthur Ashe, ia sempat mendapatkan break di momen penentuan sebelum dipaksa tiga kali menyelamatkan match-point.

Pukulan forehand yang terlampau pendek dari Nadal membuat Poullie mendapatkan match-point keempat -- yang tak ia sia-siakan.

Nadal menegaskan dirinya akan pulih sepenuhya. Namun pertanyaan soal masa depan sang legenda tenis itu tetap menggantung.

Di Australia Terbuka Januari lalu, ia kalah lima set dari kompatriotnya, Fernando Verdasco. Di New York satu tahun lalu, ia kalah lima set juga, kali itu pada Fabio Fognini.

Di Wimbledon tahun lalu, ia kalah dari petenis Jerman Dustin Brown yang saat itu peringkat duninya di luar 100 besar.

"Saya memiliki motivasi untuk terus bekerja keras. Ini akan membutuhkan waktu yang lama, banyak sekali jam, dan juga semangat berkorban untuk kembali pada kondisi sebelum saya mengalami cedera tahun ini."

"Ini sangat sukar dan sekarang saya perlu untuk kembali ke sana. Saya lebih dekat dengan posisi yang saya inginkan, jika dibandingkan tahun lalu. Saya akan coba untuk masuk kualifikasi Final Tur Dunia."

"Tanpa kompetisi selama dua setengah bulan, mampu melakukannya akan menjadi usaha yang sangat baik."

Dengan musuh bebuyutan Nadal, Roger Federer, juga tak tampil di AS Terbuka karena cedera, ada kecurigaan bahwa era emas mereka telah berakhir.

Bagi Nadal, hal itu membuatnya merasa dirinya belum mencapai berbagai hal yang ia inginkan. Dalam kariernya yang sering diganggu cedera, Nadal pernah sembilan kali melewatkan ajang Grand Slam,  

"Saya kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik di sini. Saya sedih karenanya," kata Nadal.

"Tapi Anda bisa menuliskan jalan karier Anda sesuai dengan yang Anda inginkan. Saya tahu yang sedang terjadi."

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER