Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala serikat wasit Inggris, Alan Leighton, menyatakan dirinya tak pernah mendengar ada ofisial yang diminta berbohong dalam laporan pertandingan.
Hal ini merupakan respons atas pernyataan mantan wasit Liga Primer Inggris, Mark Halsey, yang menyebutkan dirinya pernah diminta tutup mulut tentang insiden tertentu oleh Persatuan Ofisial Pertandingan Profesional Inggris (PGMOL).
"Saya pernah berada dalam situasi tersebut," kata Halsey lewat akun Twitter. "Saya melihat insiden dan diminta untuk mengatakan bahwa saya tidak melihatnya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkataan inilah yang kemudian dibantah Leighton lewat rilis resmi serikat wasit Inggris.
"Dalam tahun-tahun ketika saya mewakili wasit, seingat saya, tak ada wasit yang mendekati saya karena mereka telah diminta berbohong dalam laporan pertandingan," kata Leighton seperti dikutip dari
The Guardian.
Halsey sendiri mengungkapkan bahwa pernyataan itu merujuk pada benturan pemain Blackburn Robers, Steven N'Zonzi, dan pemain Stoke City, Ryan Shawcross, pada 2011.
"Saya melihat insiden itu dan saya bahagia itu bukan merupakan kartu merah. Tapi bos-bos saya tidak senang. Saya kemudian mendapat tekanan untuk mengatakan bahwa saya tidak melihatnya. Saya marah, tapi di manapun anda bekerja, Anda harus melakukan perkataan bos Anda. Jadi N'Zonzi kemudian dihukum larangan tiga kali bertanding."
"Saya tahu hal ini masih berlangsung karena wasit-wasit lain juga memberi tahu saya."
Pernyataan Halsey juga direspons mantan pemain belakang Manchester United, Gary Neville. "FA dan Liga Primer Inggris menganggap Anda memiliki isu besar di tanganmu," cuit Neville.
Dalam pernyataannya, PGMOL menegaskan bawah "tidak pernah ada tekanan untuk melakukan atau melupakan sesuatu."
Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA, mengatakan bahwa mereka puas dengan pernyataan PGMOL dan tidak akan menyelidiki pernyataan Halsey.
Pernyataan Halsey muncul ketika terlibat perdebatan soal sanksi larangan bertanding tiga laga untuk Sergio Aguero. Penyerang Manchester City itu dinyatakan terbukti bersalah karena melakukan tindakan kekerasan dengan menyikut bek West Ham United Winston Reid ketika kedua tim bertemu di Liga Primer Inggris, Minggu (28/8).
Wasit Andre Marriner yang memimpin laga itu mengaku tidak melihat insiden tersebut. FA tetap menjatuhkan sanksi larangan bertanding di tiga laga Liga Primer Inggris berdasarkan bukti rekaman video pertandingan.
City mempertanyakan keputusan FA karena rekaman video menunjukkan bahwa Marriner berdiri sangat dekat dengan Aguero dan mereka menganggap Marriner melihat insiden tersebut.
Seandainya Marriner memang benar melihat benturan antara Aguero dan Reid, maka seharusnya FA tidak boleh menjatuhkan sanksi, karena saat itu Marriner menganggap insiden tidak layak untuk dijatuhi sanksi.
(vws)