Mengorek Arti Tawa Ranieri di Liga Champions

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 18:26 WIB
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, kembali bicara soal kans timnya di Liga Champions jelang menghadapi Club Brugge, Rabu (14/9) malam waktu setempat.
Manajer Leicester Claudio Ranieri langsung tertawa menanggapi ambisi pemainnya di Liga Champions. (Reuters / Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Klub fenomenal, Leicester City, langsung terpuruk mengawali liga musim ini. Juara Liga Primer Inggris musim lalu itu kini hanya menempati peringkat ke-16.

The Foxes hanya meraih satu kali kemenangan dalam empat laga awal mereka. Namun, bukan Claudio Ranieri namanya yang menanggapi suka dukanya di Leicester hanya dengan tawa.

Jelang debut klub tersebut di Liga Champions (UCL), tawa sang manajer Leicester juga sempat menimbulkan tanda tanya para pekerja media di konferensi pers tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tepatnya beberapa saat usai pemainnya, Wes Morgan, menjawab pertanyaan wartawan tentang kans timnya mengangkat trofi lain di Liga Champions. Dengan penuh keyakinan, Morgan pun menjawab: "Kenapa tidak?"

Sontak, Ranieri langsung tertawa lebar menanggapi ambisi salah satu pemainnya itu. Sejumlah wartawan pun mencoba mengorek arti dari tawa manajer asal Italia tersebut kali ini.

"Saya memang senang tertawa," ujarnya menjawab pertanyaan tersebut, seperti dikutip Daily Mail. "Bagus jika pemain percaya terhadap sesuatu."

"Saya rasa kami telah menorehkan dongeng fantastis musim lalu karena tak satu pun, termasuk kami, mungkin (juara Liga Primer Inggris) bagi kami saat awal musim."

Namun, Ranieri pun mencoba meyakinkan, ceritanya di Liga Champions kali ini bakal berbeda. Menurutnya, amat tak mungkin timnya bisa memenangkan Liga Champions.

"Sebab, ada banyak tim raksasa yang bertarung di kompetisi ini. Untuk mewujudkannya, tentu kami harus menuliskan dongeng yang jauh lebih besar lagi."

"Saya tidak ingin membuat ilusi kepada para fan kami. Musim ini amat sulit. Musim lalu semua telah memberikan upaya 120 persen dan semuanya sempurna, tapi tak ada yang sempurna," tutur Ranieri.

Menurutnya, kesulitan Leicester saat ini adalah harga kesuksesan musim lalu yang harus dibayar mahal.

"Namun, saya senang menebusnya karena kami telah melampaui banyak hal musim lalu," tegas Ranieri.

Saat disingggung sekali lagi dengan pertanyaan, apakah Leicester kali ini bisa kembali membuat keajaiban di Liga Champions, Ranieri hanya sedikit merespons.

"Tentu saja saya katakan ini tidak mungkin, tapi Leicester pernah menunjukkan hal yang mustahil menjadi mungkin," terangnya.

Satu hal yang kini sedang dipikirkannya adalah Club Brugge, calon lawan pertama Leicester di Liga Champions, Rabu (14/9) malam waktu setempat.

"Mereka (Brugge) adalah tim kuat, sangat terorganisasi. Mereka terbiasa tampil di level Eropa. Mereka sangat berpengalaman," ungkap Ranieri.

"Orang-orang mengatakan: 'Oh, Leicester akan menjuarai grup ini.' Santai dulu. Ada Brugge yang berpengalaman, begitu juga Porto dan Copenhagen." (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER