Jakarta, CNN Indonesia -- Nama julukannya boleh saja berarti 'Si Kacang Kecil', tapi mantan pemain bintang Manchester United, Javier 'Chicarito' Hernandez, terbukti menjadi pemain penting bagi Bayer Leverkusen yang akan menghadapi AS Monaco di Liga Champions, Selasa (27/9).
Pemain 28 tahun itu mencetak hattrick dan membantu Leverkusen membalikkan kedudukan dari semula tertinggal 1-2 menjadi menang 3-2 atas Mainz, akhir pekan lalu. Itu adalah hattrick kedua Chicarito selama dua musim berada di Bundesliga.
"Syukurlah, ia berada di puncak permainan di waktu yang tepat," kata pelatih Leverkusen, Roger Schmidt setelah laga melawan Mainz itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah lima tahun membela MU, Chicarito hengkang pada Agustus 2015 silam dan memilih membela Leverkusen. Ia telah mencetak 21 gol dalam 32 pertandingan Bundesliga bersama kesebelasannya sekarang.
Sempat mengalami cedera retak lengan karena kecelakaan pada Agustus lalu, Chicarito tak sepenuhnya bugar ketika bermain selama 45 menit melawan CSKA Moskow dalam pertandingan pertama Leverkusen di Liga Champions.
Ia membantu timnya mendapatkan keuntungan 2-0 di jeda turun minum, tapi kemudian CSKA bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Hattrick Chicarito ke gawang Mainz membuat Schmidt berpendapat ia telah kembali ke permainan terbaiknya.
"Sebelumnya ia belum sepenuhnya bugar, tapi sekarang ia kembali ke puncak performa. Ia juga terbantu karena sekarang memiliki seorang rekan penyerang, karena ketika Stefan Kiessling masuk, ia (Chicarito) punya lebih banyak ruang untuk bergerak," kata Schmidt.
"Ia tak pernah ragu ketika memiliki kesempatan."
Dengan telah mencetak empat gol musim ini, Chicarito hanya tertinggal satu gol dari penyerang Borussia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang, dan bomber Bayern Munich, Robert Lewandowski, sebagai penyerang tersubur Bundesliga.
"Ia memang tak memenangi seluruh pertarungannya, tapi ia memenangi yang paling penting. Ini menunjukkan pengetahuan soal ke mana bola seharusnya ditempatkan," kata Direktur Teknik Leverkusen, Rudi Voeller.
Pemain asal Meksiko itu akan menjadi faktor kunci dalam upaya Leverkusen menang pertama kalinya atas Monaco. Kedua tim pernah bertemu empat kali dengan Monaco merebut kemenangan tiga kali dan satu kali imbang.
"Kami punya sedikit urusan yang harus diselesaikan dengan Monaco," kata bomber Leverkusen, Stefan Kiessling.
Mendapatkan Chicarito adalah hal besar bagi Bayer, terutama jika mereka ingin melangkah jauh di Eropa.
Chicarito pernah bermain di final Liga Champions, ketika mantan timnya kalah 1-3 dari Barcelona di final 2011 di Stadion Wembley.
Leverkusen belum pernah melangkah lebih jauh dari 16 besar Liga Champions sejak lolos ke final 2002 silam melawan Real Madrid.
Namun dengan Chicarito dalam gudang amunisi mereka, Leverkusen kini bisa bermimpi.
(har)