Masa Depan La Liga: Rumput Lebih Hijau dan Dompet yang Tebal
AFP/Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2016 18:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Di atas lapangan, La Liga memang menjadi kompetisi paling unggul di dunia. Kini mereka berupaya untuk merebut supremasi dalam hal pemasukan hak siar televisi dari Liga Primer Inggris.
Adolfo Bara, Direktur Divisi Pemasaran dan Penjualan La Liga, mengatakan bahwa kesepakatan hak siar kolektif dengan durasi kontrak tiga tahun bisa membuat mereka menyaingi EPL. Hal ini juga akan mengakhiri era ketika klub menegosiasikan kontraknya masing-masing secara terpisah.
Saat ini kontrak hak siar La Liga senilai US$1,8 miliar per tahun memang masih kalah gemerlap dibandingkan dengan kontrak EPL senilai US$10,75 miliar untuk tiga tahun.
Namun, Bara menyatakan bahwa perjanjian hak siar kolektif adalah momen bersejarah dalam mengejar pemasukan klub Inggris. Hal ini juga akan memaksa persaingan lebih kompetitif -- klub-klub Spanyol kini bisa mendapatkan hingga sepertiga dari pemasukan hak siar Barcelona dan Real Madrid, dibandingkan hanya seperdelapannya di musim-musim sebelumnya.
"Yang paling penting adalah mendapatkan kendali atas hak siar televisi. Hal ini membuat kami bisa menjual, mengendalikan, dan berbicara pada stasiun siaran televisi," kata Bara saat menghadiri Konvensi Sepak Bola Global SoccerEx di Manchester, Inggris.
"Kami bisa mengatur siaran langsung, siaran tunda, program-program pasca-pertandingan, dan mengatur waktu tanding untuk pasar Asia dan Amerika. Itu tujuan nomor satu."
Timothy Bridge, konsultan senior di Grup Bisnis Olahraga Deloitte, sepakat dengan pendapat Bara bahwa hak siar kolektif akan menjadi tonggak pengubah sejarah, baik di dalam maupun luar Liga Spanyol.
"La Liga jelas-jelas tertinggal di belakang Liga Primer Inggris dalam soal tingkat persaingan di atas lapangan, tapi perjanjian hak siar yang baru ini bisa membuat kompetisi itu lebih tidak terprediksi lagi dari sebelumnya," katanya kepada AFP.
"Javier Tebas (presiden La Liga) telah melakukan pekerjaan yang luar biasa mengubah situasi yang rumit menjadi bermanfaat untuk semua orang."
"Tanpa ragu lagi, hak siar ini akan berkembang di masa depan. Bukti pertamanya adalah ketika klub-klub La Liga kembali ke pasar pemain 18 bulan ke depan."
Rumput yang Lebih Hijau
Bara, mantan Direktur Pemasaran Real Sociedad dan Espanyol, mengatakan bahwa kendali atas hak siar televisi juga membuat La Liga bisa menerapkan peraturan yang memaksa klub-klub membuat produk mereka terlihat lebih bagus di televisi -- bahkan membuat klub mengecat stadion, mengecat tiga baris kursi pertama di atas tribun menggunakan warna jersey mereka, atau memastikan rumput terlihat lebih hijau ketimbang kuning.
"Kerja Liga Primer Inggris dalam soal produksi tayangan televisi sangat fantastis," kata Bara.
"Setiap pertandingan, tak peduli apapun, akan terlihat sama: fantastis. Musim panas ini kami menerapkan aturan audio-visual untuk semua klub, yang berarti mereka harus memiliki standar kekuatan cahaya yang sama, panjang dan warna rumput yang sama, dan mengatur ukuran papan iklan, serta memastikan para penggemar terjangkau kamera."
Bridge, yang juga mengatakan bahwa La Liga punya cara efektif untuk menegaskan bahwa pencapaian mereka di kompetisi Eropa lebih baik ketimbang Liga Primer Inggris, mengatakan bahwa mereka juga harus memikirkan faktor budaya.
"Satu hal yang sukses dilakukan EPL adalah soal suporter tandang, dengan 3000 penonton melakukan perjalanan dari Southampton ke Sunderland, dari satu ujung ke ujung negara lainnya," katanya kepada AFP.
"Di Spanyol tidak ada kultur seperti itu dan mereka harus mulai mengubah cara pikir mereka."
"Di Inggris ada budaya mendukung kesebelasannya baik di kandang maupun tandang, dan ada alasan kuat mengapa harga tiket tandang turun menjadi £30."
"Hal itu menambah atmosfer televisi, karena orang-orang mengasosiasikan diri dengan dukungan yang besar dari suporter tandang."
Bara mengatakan bahwa mereka sedang melakukan berbagai perubahan, dan pada akhirnya rumput akan lebih hijau di La Liga.
"Bagi kami, sangat penting bahwa ketika seseorang menyaksikan pertandingan sepak bola, mereka tahu sedang menyaksikan La Liga, tak peduli tim mana yang sedang bermain," katanya.
"Ini akan membutuhkan satu tahun lagi, tapi kami akan sampai di sana." (vws)
Adolfo Bara, Direktur Divisi Pemasaran dan Penjualan La Liga, mengatakan bahwa kesepakatan hak siar kolektif dengan durasi kontrak tiga tahun bisa membuat mereka menyaingi EPL. Hal ini juga akan mengakhiri era ketika klub menegosiasikan kontraknya masing-masing secara terpisah.
Saat ini kontrak hak siar La Liga senilai US$1,8 miliar per tahun memang masih kalah gemerlap dibandingkan dengan kontrak EPL senilai US$10,75 miliar untuk tiga tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling penting adalah mendapatkan kendali atas hak siar televisi. Hal ini membuat kami bisa menjual, mengendalikan, dan berbicara pada stasiun siaran televisi," kata Bara saat menghadiri Konvensi Sepak Bola Global SoccerEx di Manchester, Inggris.
Timothy Bridge, konsultan senior di Grup Bisnis Olahraga Deloitte, sepakat dengan pendapat Bara bahwa hak siar kolektif akan menjadi tonggak pengubah sejarah, baik di dalam maupun luar Liga Spanyol.
"La Liga jelas-jelas tertinggal di belakang Liga Primer Inggris dalam soal tingkat persaingan di atas lapangan, tapi perjanjian hak siar yang baru ini bisa membuat kompetisi itu lebih tidak terprediksi lagi dari sebelumnya," katanya kepada AFP.
"Javier Tebas (presiden La Liga) telah melakukan pekerjaan yang luar biasa mengubah situasi yang rumit menjadi bermanfaat untuk semua orang."
"Tanpa ragu lagi, hak siar ini akan berkembang di masa depan. Bukti pertamanya adalah ketika klub-klub La Liga kembali ke pasar pemain 18 bulan ke depan."
Rumput yang Lebih Hijau
Bara, mantan Direktur Pemasaran Real Sociedad dan Espanyol, mengatakan bahwa kendali atas hak siar televisi juga membuat La Liga bisa menerapkan peraturan yang memaksa klub-klub membuat produk mereka terlihat lebih bagus di televisi -- bahkan membuat klub mengecat stadion, mengecat tiga baris kursi pertama di atas tribun menggunakan warna jersey mereka, atau memastikan rumput terlihat lebih hijau ketimbang kuning.
"Kerja Liga Primer Inggris dalam soal produksi tayangan televisi sangat fantastis," kata Bara.
"Setiap pertandingan, tak peduli apapun, akan terlihat sama: fantastis. Musim panas ini kami menerapkan aturan audio-visual untuk semua klub, yang berarti mereka harus memiliki standar kekuatan cahaya yang sama, panjang dan warna rumput yang sama, dan mengatur ukuran papan iklan, serta memastikan para penggemar terjangkau kamera."
Bridge, yang juga mengatakan bahwa La Liga punya cara efektif untuk menegaskan bahwa pencapaian mereka di kompetisi Eropa lebih baik ketimbang Liga Primer Inggris, mengatakan bahwa mereka juga harus memikirkan faktor budaya.
"Satu hal yang sukses dilakukan EPL adalah soal suporter tandang, dengan 3000 penonton melakukan perjalanan dari Southampton ke Sunderland, dari satu ujung ke ujung negara lainnya," katanya kepada AFP.
"Di Spanyol tidak ada kultur seperti itu dan mereka harus mulai mengubah cara pikir mereka."
"Di Inggris ada budaya mendukung kesebelasannya baik di kandang maupun tandang, dan ada alasan kuat mengapa harga tiket tandang turun menjadi £30."
"Hal itu menambah atmosfer televisi, karena orang-orang mengasosiasikan diri dengan dukungan yang besar dari suporter tandang."
Bara mengatakan bahwa mereka sedang melakukan berbagai perubahan, dan pada akhirnya rumput akan lebih hijau di La Liga.
"Bagi kami, sangat penting bahwa ketika seseorang menyaksikan pertandingan sepak bola, mereka tahu sedang menyaksikan La Liga, tak peduli tim mana yang sedang bermain," katanya.
"Ini akan membutuhkan satu tahun lagi, tapi kami akan sampai di sana." (vws)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK