Komentar Cantona yang Bisa Picu Amarah Fans Liverpool

Jun Mahares | CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2016 23:42 WIB
Legenda Manchester United, Eric Cantona, melontarkan sindiran pedas yang bisa memicu amarah fans Liverpool.
Aksi Cantona ketika Manchester United berhasil mengalahkan Liverpool 1-0 di final Piala FA 1996. (AFP PHOTO/GERRY PENNY)
Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda Manchester United, Eric Cantona, mengungkapkan kisah yang bisa memicu amarah fans Liverpool. Sebab, ia bersikeras menyebut MU yang dibelanya selalu mampu mengecundangi klub asal Merseyside tersebut.

Cantona yang tiba di Old Trafford pada November 1992 sukses membantu ManUtd meraih gelar Liga Primer pertama dalam 26 musim terakhir. Gelar tersebut juga disebut-sebut sebagai pemicu kehancuran dominasi Liverpool di Inggris.

Di bawah asuhan Alex Ferguson, Cantona menjelma sebagai pemain bintang yang memiliki karakter. Selama lima musim di Old Trafford, ia telah mempersembahkan empat trofi Liga Primer dan dua Piala FA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria asal Perancis tersebut telah memainkan 167 laga dengan torehan 73 gol di semua ajang bersama Setan Merah. Satu dari sekian banyak gol tersebut pernah disarangkan ke gawang Liverpool pada final Piala FA 1996.

Gol tunggal kemenangan MU ke gawang Liverpool itu dianggap sebagai gol terbaik di sepanjang karier Cantona. Ia bahkan tak pernah melupakan bagaimana proses gol tersebut.

“Anda harus bertanya pada fans Liverpool apakah saya pernah bermain buruk melawan tim mereka. United selalu menang,” kata Cantona seperti dikutip dari New Straits Times.

“Gol di final Piala FA melawan Liverpool adalah gol terhebat saya sepanjang karier. Saya mencetak gol kemenangan dengan tendangan voli,” kenangnya.

Secara keseluruhan, Cantona telah bermain delapan pertandingan melawan Liverpool dengan catatan lima kemenangan untuk United, dua kali seri, dan satu kekalahan.

Kendati punya talenta brilian, Cantona memang dicap pemain kontroversial. Semasa aktif bermain ia pernah melakukan tendangan kungfu kepada seorang suporter Crystal Palace, Simmon Mathews. Insiden ini justru menjadi cerita unik yang tak terlupakan.

Kini, pria berusia 50 tahun itu juga kerap membuat panas telinga sejumlah pesepak bola dengan komentar sindiran lewat rekaman video yang diprakarsai Eurosport. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER