Pekerjaan Rumah Riedl Usai Lawan Vietnam

Jun Mahares | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 06:35 WIB
Meski mampu mengejar defisit dua gol dari Vietnam, namun ada dua catatan paling menonjol dari performa skuat Merah Putih.
Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl masih memiliki pekerjaan rumah yang harus dibenahi jelang Piala AFF 2016. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia memetik pelajaran berharga setelah hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Vietnam pada laga uji coba yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (9/10).

Meski mampu mengejar defisit dua gol dari Vietnam, namun ada dua catatan paling menonjol dari skuat Merah Putih. Pertama, organisasi pertahanan yang belum maksimal ditambah minimnya efektivitas penyelesaian akhir.

Dua gol cepat Vietnam yang tercipta dalam 12 menit awal menjadi indikator masih lemahnya organisasi pertahanan skuat Merah Putih. Kerja sama lini belakang, tengah, dan depan dalam bertahan menjadi yang harus dibenahi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam filosofi sepak bola modern dewasa ini, organisasi pertahanan bukan hanya tanggung jawab lini belakang semata. Artinya, semua pemain wajib punya kontribusi untuk mencekal serangan lawan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Proses terjadinya gol pertama Vietnam misalnya. Dua gelandang sentral Dedi Kusnandar dan Evan Dimas Darmono terlambat melakukan pengawalan setimpal kepada Le Van Thang yang akhirnya bisa leluasa melepaskan tembakan terukur dari luar kotak penalti di menit ke-4.

Posisi kiper Andritany Ardhiyasa yang lebih maju ke depan juga menyebabkannya sulit menjangkau bola tendangan Van Thang yang mengarah ke pojok kiri atas gawang.

Tugas untuk menutup ruang tembak yang datang dari luar kotak penalti memang bukan hanya tanggung jawab pemain belakang. Dua gelandang sentral, Dedi dan Evan, menjadi pemain yang paling ideal untuk melakukan blok atas tembakan-tembakan dari luar kotak penalti.

Para pemain tengah, termasuk pula Irfan Bachdim yang posisinya sebagai penyerang kedua, juga punya tanggung jawab untuk menutup atau setidaknya mengganggu pemain untuk melepaskan tembakan dari tengah.

Gol kedua Vietnam yang tercipta di menit ke-12 juga terjadi akibat buruknya koordinasi lini pertahanan Indonesia. Nguyen Trong Hoang berhasil menerima bola di kotak penalti tanpa kawalan sehingga leluasa melepaskan umpan silang ke muka gawang.

Mayoritas pemain bertahan Indonesia fokus melihat arah bola tanpa mengantisipasi pergerakan pemain lawan yang lari menuju kotak penalti. Alhasil, pemain sayap Vu Minh Tuan sukses menyambut umpan Nguyen yang lagi-lagi tanpa pengawalan yang berarti.

Tendangan voli Vu Minh tak berhasil diblok sempurna oleh Andritany sehingga skor berubah 2-0 untuk keunggulan Vietnam. Dua gol tim tamu tercipta akibat buruknya organisasi pertahanan Garuda.

Efektivitas Penyelesaian Akhir

Indonesia berhasil bangkit dan sukses menyamakan kedudukan lewat gol tendangan bebas Zulham Zamrun di menit ke-26 dan sontekan Irfan Bachdim semenit berselang. Skor 2-2 menutup babak pertama.

Indonesia lebih mendominasi serangan di babak kedua. Sedikitnya ada empat peluang terbaik yang tercipta melalui kaki Andik, Bachdim, Boaz, dan Ferdinand Sinaga.

Tiga peluang Indonesia yang dimiliki Andik, Boaz, dan Bachdim nyaris serupa. Di mana masing-masing pemain memilih untuk melepaskan tembakan dari posisi kurang ideal ketimbang menyodorkan umpan kepada pemain lain yang posisinya lebih baik.

Peluang Andik di menit ke-48 misalnya. Setelah berhasil menerobos sisi kiri kotak penalti lawan, pemain Selangor FA ini memilih melepaskan tembakan keras namun bola justru melambung.

Hasil akhir kemungkinan bakal berbeda jika Andik meminggirkan ego untuk mengirimkan umpan kepada Boaz atau Zulham yang posisinya lebih ideal.

Sementara Ferdinand yang baru masuk menggantikan Bachdim di menit ke-76 nyaris mencetak gol keunggulan bagi Indonesia seandainya mampu menyambar umpan silang Andik yang mengalir deras di muka gawang. Skor imbang 2-2 pun menjadi hasil paling ideal bagi kedua tim.

Secara keseluruhan, lini serang skuat asuhan Alfred Riedl masih minim dalam penyelesaian akhir. Sejumlah serangan yang dibangun belum berhasil dimanfaatkan secara efektif.

Laga uji coba melawan Vietnam menjadi pelajaran berharga bagi skuat Indonesia yang diproyeksikan tampil di Piala AFF 2016. Riedl masih punya pekerjaan rumah yang harus dibenahi sebelum bertolak ke Filipina pada 19 November mendatang.

Rencananya, tim Indonesia bakal menjalani pemusatan latihan secara intensif mulai 19 Oktober hingga 1 November di Karawaci, Tangerang.

Selanjutnya, skuat Garuda akan melakoni uji coba melawan Myanmar di Yangon pada 4 November. Lima hari berselang, Indonesia bakal meladeni Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi.

(jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER