Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain sayap asal Belanda, Ryan Babel, merasa ia seharusnya bisa berkembang menjadi bintang seperti halnya Cristiano Ronaldo. Dia optimistis hal itu bisa didapatkannya ketika untuk kali pertama keluar dari Belanda untuk bermain bersama Liverpool.
Namun, lebih dari empat musim bersama Liverpool, Babel justru merasa dirinya tak begitu berkembang. Padahal, saat diimpor Liverpool, Babel merupakan salah satu
winger muda menjanjikan dari Ajax Amsterdam.
"Saya masih 20 tahun ketika tiba di Liga Primer. Ketika Anda di usia tersebut, orang-orang akan membantu Anda, berbicara kepada Anda. Ketika saya tiba, tak ada yang membantu saya. Saya hanya sendirian. Itu sulit buat para pemain muda. Tidak semua orang seperti [Lionel] Messi atau [Cristiano] Ronaldo," kata Babel kepada media massa Spanyol,
AS, seperti dikutip dari
Liverpool Echo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Babel yang kini membela klub Spanyol, Deportivo La Coruna, mengaku dirinya cemburu dengan Ronaldo yang bisa berkembang pesat di Manchester United.
Babel mengaku dirinya mengetahui ketika pertama kali tiba dari Portugal, Ronaldo pun sulit beradaptasi di Manchester.
"Namun, [manajer MU kala itu] Alex Ferguson membantunya... Dia [Ronaldo] mampu untuk berkembang, dan sekarang dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia," kata Babel, "Jika Ferguson tak peduli Ronaldo, dia mungkin bukan Ronaldo yang kita tahu sekarang."
Babel mengatakan dirinya tak berkembang karena manajer Liverpool kala itu, Rafa Benitez, tak membantu dirinya berkembang. Padahal, lanjutnya, pria yang kini menukangi klub divisi Championship, Newcastle United, itulah yang mendatangkannya dari Ajax Amsterdam dengan harga 11,5 juta poundsterling pada musim panas 2007.
Tak heran, saat Madrid sempat menunjuk Rafa Benitez sebagai pelatih pengganti Carlo Ancelotti, Babel menertawakannya.
"Benitez ke Real [Madrid]? Dia akan membuat Ronaldo menjadi seorang bek hebat," demikian seloroh satire Babel lewat akun
Twitter-nya.
"Orang-orang berkata tentang pemain-pemain baru dengan bakat fantastis, dengan julukan Maradona baru. Namun sebelum menjadi Maradona baru, mereka perlu nasihat dan bantuan. Pemain-pemain muda butuh waktu untuk berkembang," kata Babel kepada
AS.
Babel hengkang dari Liverpool pada jendela transfer musim dingin 2015. Liverpool menjual Babel ke klub Bundesliga TSG Hoffenheim dengan harga 7 juta euro. Sepanjang kariernya bersama Liverpool, Babel bermain 146 kali, mencetak 22 gol, dan menyumbang 18
assists.
"Ketika saya meninggalkan Liverpool, saya bisa saja tetap di Inggris. Namun, saya lebih bahagia untuk pergi ke Jerman dan kemudian kembali ke Ajax. Saya kemudian mengambil setiap keputusan memilih tim selanjutnya berdasarkan di mana saya bisa menikmati bermain sepak bola," ujar Babel yang kini berusia 29 tahun.
Babel dikontrak La Coruna setelah kontraknya bersama klub Uni Emirat Arab, Al Ain FC berakhir pada September lalu.
(vws)