Jakarta, CNN Indonesia --
11 Oktober 2015, Sebelum MotoGP Jepang 2015, Marc Marquez masih memiliki kesempatan untuk berburu titel juara dunia dengan dua rival lainnya—duo Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Namun ia membuang kesempatan itu setelah hanya mampu finis di posisi keempat di MotoGP Jepang. Apalagi kala itu Rossi dan Jorge Lorenzo meraih podium, peluang Marquez pun tertutup sudah.16 Oktober 2016, Marc Marquez bersaing dengan dua rival yang sama untuk memburu titel juara dunia. Jatuhnya Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo yang membuat keduanya gagal finis, serta keberhasilan Marquez finis pertama telah membuat pebalap berusia 23 tahun itu mengunci titel juara dunia 2016.Berbicara usai MotoGP Jepang 2016 di sirkuit Twin Ring Motegi, Marquez menceritakan kunci keberhasilannya meraih titel juara dunia kali ketiga. “Mentalitas baru,” demikian jawab Marquez singkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari
Crash, Marquez mengaku dirinya mendapatkan pelajaran yang sangat mahal dari musim 2015.
Kala itu, diakui Marquez, dirinya memiliki mentalitas yang buruk sehingga banyak membuang-buang kesempatan untuk memenangi sebuah grand prix. Namun, musim ini Marquez menjadi satu-satunya pebalap yang konsisten naik ke atas podium meskipun tak pernah menang pada seri-seri awal.
“Awal musim ini sangat sulit untuk mendapatkan poin, dan mungkin juga mengalami pramusim tersulit sepanjang karier saya. Selangkah demi selangkah kami selalu percaya dan saya ingat untuk berkata kepada setiap teknisi saya, ‘Saya yakin kepada kalian, jadi saya akan mengubah mentalitas saya di balapan pertama tetapi pada bagian kedua musim ini saya membutuhkan pertolongan kalian’,” demikian kata Marquez.
Perubahan mentalitas itu terlihat, seperti yang dilaporkan langsung wartawan
CNNIndonesia.com, Haryanto Tri Wibowo, dari Motegi sebelum balap MotoGP Jepang.
Minggu (16/10) pagi, ketika tiba di Sirkuit Motegi, Marquez terlihat tenang dan santai. Salah satu penggemarnya berteriak, "Ayo, Marquez raih kemenangan." Marquez meresponnya dengan mengatakan, "Tidak, tidak. Santai. Masih ada tiga balapan lagi setelah ini."
Usai kemenangan di Motegi akhir pekan lalu dan kepastiannya mengunci gelar juara dunia Marquez mengatakan para teknisi melakukan pekerjaan yang brilian, terutama dalam hal sistem elektronik. Para teknisi, kata dia, telah membuat sistem akselerasi motor Honda yang ia pakai jadi lebih baik dan kompetitif dengan Yamaha.
“Saya kehilangan gelar juara 2015, jadi [kegagalan] itu sebuah harga yang mahal untuk membayarnya dengan belajar pendekatan dalam setiap balapan. Namun sekarang biarkan kami sangat bahagia,” kata dia.
Baca: Drama Marquez di MotoGP Jepang 2015Kemenangan Marquez di Jepang kemarin adalah yang kemenangan grand prix kelima baginya sepanjang musim ini. Selanjutnya dia bisa bersantai di tiga seri terakhir: Philip Island, Sepang, dan Valencia.
Kemenangan di MotoGP Jepang kali ini membuat Marquez mengantongi 273 poin di klasemen sementara, unggul 77 poin dari Rossi di klasemen sementara 2016. Dengan tiga balapan tersisa, Rossi tak mungkin mengejar torehan poin Marquez.
Kini, Rossi yang hanya berselisih 14 poin dari Lorenzo akan terlibat pertarungan untuk menduduki posisi kedua di klasemen akhir.
(kid)