Jakarta, CNN Indonesia -- Pertarungannya antara Valentino Rossi dengan Andrea Iannone di Sirkuit Sepang, Malaysia, membuat Rossi sampai "meludah darah" -- satu ekspresi yang berarti ia harus bertarung dengan sengit.
Rossi dan Iannone memang saling salip di 10 putaran awal balapan GP Malaysia, Minggu (30/10). Posisi pimpinan balapan sempat berganti beberapa kali di antara keduanya. Tapi pertarungan itu berjalan singkat setelah Iannone tergelincir keluar di putaran ke-12.
"Ia membuat saya meludah darah, setiap kali saya melewatinya, ia berhasil melewati saya kembali. Saya tak begitu cepat di trek lurus. Saya ingin terus berada di depannya karena sarung tangan saya sangat basah, dan hampir terlepas ketika saya meningkatkan kecepatan," kata Rossi seperti dikutip dari
GP One.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika akhirnya saya bisa menjauh dari Iannone, saya optimistis menang. Tapi aspalnya mulai mengering dan temperatur ban depan mulai panas. Saya akan mengambil risiko terlalu besar jika saya terlalu memaksakan diri."
Setelah melewati Iannone, Rossi sebenarnya punya peluang besar menjadi juara. Akan tetapi, ia disalip Andrea Dovizioso (Ducati) pada enam putaran terakhir.
Rossi mengakui bahwa Dovizioso --pebalap kesembilan yang juara pada musim 2016-- memang pantas juara.
"Ia memang lebih cepat dari saya pada putaran-putaran akhir. Saya memberikan selamat pada Dovi, sangat bagus bagi kompetisi ini ada sembilan pebalap berbeda yang telah menang tahun ini."
"Tapi mereka selalu mengalahkan saya: pertama (Dani) Pedrosa, lalu (Cal) Crutchlow, dan sekarang Andrea. Saya lebih memilih dia mengalahkan saya di Motegi (Sirkuit tempat Marc Marquez mengamankan gelar juara dunia," kata Rossi seraya tertawa.
(ptr)