Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenpora siap bersikap untuk lebih tegas bila operator Indonesian Soccer Championship (ISC), PT Gelora Trisula Semesta (GTS), tidak segera menindaklanjuti insiden pada akhir pekan kemarin (6/11).
Hal ini diungkapkan juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (7/11) petang. Gatot mengaku sudah berkomunikasi dengan Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono, dan kini tengah menunggu lebih lanjut kabar dari pertemuan internal PT GTS.
"Kemenpora tergantung kepada hasil pertemuan internal PT GTS. Bocorannya, The Jakmania tidak boleh lagi menyaksikan langsung pertandingan Persija."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau masih (sikap PT GTS) lunak, kami akan sikapi dengan lebih keras. Kita lihat saja nanti," kata Gatot.
Harun Al Rasyid Lestaluhu, The Jakmania asal Kalimalang Jakarta Timur, meninggal dunia. Korban terkena pukulan benda tumpul di bagian kepalanya dalam peristiwa bentrok yang terjadi di daerah Tegalkarang, Palimanan, Cirebon.
Bentrokan itu juga merusak beberapa rumah warga dan beberapa di antaranya mengalami cedera ringan.
"Kemarin saya hubungi Pak Joko, saya ingin tahu komitmen PT GTS tentang mobilisasi suporter. Karena pada 27 Juni dulu kami pernah rapat bersama Polisi, PT GTS, dan PSSI. Kami tagih komitmen dan mereka bilang, 'Kami sudah kasih pengawasan.' Tapi kenapa masih bisa lolos? Kenapa tidak ada pendampingan polisi?"
"Dari pihak Persija juga tidak membayangkan bakal dicegat di tengah jalan," ucap Gatot.
Lebih lanjut, Gatot pun ingin mengetahui sikap PSSI terhadap peristiwa tersebut seusai Kongre PSSI yang akan diadakan pada 10 November mendatang di Hotel Mercure, Ancol.
"Sebentar lagi mau Kongres (PSSI), kami tidak ingin ganggu. Kami ingin tahu juga bagaimana PSSI menyikapi insiden ini," ujar Gatot.
(bac)