Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Persib, Umuh Muchtar, prihatin atas penolakan yang diterima Persebaya Surabaya dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel Mercure Ancol, Kamis (10/11).
Dalam kongres tersebut, agenda pengesahan status Persebaya Surabaya dan tiga klub lainnya yaitu Arema Indonesia, Persiwangi Banyuwangi, dan Lampung FC batal digelar. Total 84 pemegang hak suara menolak pembahasan agenda tersebut, sementara 10 setuju, dan lima abstain.
"Saya setuju mereka (Persebaya) masuk lagi. Bonek-bonek jangan salah, kalian sama seperti Persija dan Persib yang memiliki banyak sekali penggemar. Saya berharap Persebaya 1927 dapat terus utuh," kata Umuh kepada para awak media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hak mereka (Bonek) jangan dilarang dan disalahkan, mereka yang tahu seluk beluk dan sejarahnya. Kalau Persib seperti itu pasti marah dan sakit hati, saya prihatin sekali," katanya menambahkan.
Akibat pembatalan pengesahan status Surabaya tersebut, Surabaya memanas. Ribuan Bonek memblokir Jalan Gubernur Suryo Surabaya, tepat di depan Gedung Negara Grahadi.
Mereka meluapkan kemarahan membakar ban dan bernyanyi menuntut PSSI mengesahkan status klub Persebaya 1927. Umuh dapat memaklumi kemarahan Bonek itu. "Mereka mungkin sudah tidak tahan, tapi mudah-mudahan tidak rusuh," ucap Umuh.
Pengesahan status Persebaya dan klub lainnya telah ditetapkan di rapat Komite Eksekutif PSSI (Exco) di Solo pada awal September silam. Exco memutuskan "Bajul Ijo" diterima kembali sebagai anggota PSSI dan akan mulai berkompetisi di Divisi Utama.
Namun, pengesahan harus ditetapkan di Kongres.
Bonek menuntut PSSI menghargai keputusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memenangkan gugatan Persebaya yang berada di bawah naungan PT Persebaya Indonesia atas logo dan merek klub Persebaya. Dalam beberapa tahun terakhir merek dan logo tersebut digunakan Persebaya yang dikelola PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB).
Persebaya MMIB kini telah berganti nama menjadi Bhayangkara Surabaya United setelah merger dengan PS Polri.
(vws)