Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi selalu menjadi target utama para penggemar MotoGP untuk diburu. Tak heran, dalam setiap gelaran MotoGP dia adalah objek utama penggemar MotoGP maupun juru kamera untuk mengabadikan.
'Kemewahan' bisa berada di area paddock saat seri MotoGP pun membuat para penggemar Rossi akan berusaha keras mendapatkan foto, berfoto bersama, mencuri swafoto, atau mendapatkan tanda tangan Rossi.
Itu pulalah yang terjadi di paddock sebelum GP Valencia pada pekan lalu saat insiden dirinya menendang seorang perempuan terjadi. Belakangan, usai MotoGP Valencia, Rossi menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada perempuan yang sengaja ditendangnya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya meminta maaf kepada wanita itu, tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, sulit untuk bisa mencapai paddock dengan kondisi seperti itu," kata Rossi kala itu.
"Terutama di Valencia, begitu banyak orang yang mengejar saya untuk mengambil foto sementara yang lain mencoba untuk mencuri topi saya. Dalam situasi seperti itu mereka harus memahami bahwa hal-hal seperti ini terjadi."
Namun, permintaan terbuka Rossi ternyata tak cukup bagi perempuan yang kemudian diketahui namanya adalah Ana Canabillas. Dia pun mengaku berencana menggugat sang pebalap ke jalur hukum karena menilai telah sengaja menyerang dirinya.
Awalnya, Cabanillas mengatakan ia tidak berpikir untuk mengambil jalur hukum atas tindakan Rossi tersebut. Tapi, pikirannya berubah ketika kembali menyaksikan video yang merekam insiden tersebut.
"Jika bukan karena disengaja saya akan menerima permintaan maaf, tapi setelah menonton video saya melihat itu bukan sekadar tendangan, tapi ia juga memukul saya dengan sikunya dengan sengaja. Dan itu tidak bisa ditoleransi," ucap Cabanillas kepada
COPE Radio seperti dikutip dari
Motor Sport.
Cabanillas adalah penggemar Rossi yang datang dari Puerto de Santa Maria, Andalusia, Spanyol. Cabanillas mengaku ia tidak melihat kedatangan Rossi ketika sedang mengambil gambar menggunakan tongkat khusus.
Jika dilihat dari rekaman yang viral, Cabanillas memang terlihat sedang berupaya melakukan swafoto dengan latar belakang Valentino Rossi yang dikerubuti penggemar saat hendak pergi menggunakan sepeda motor bertranmisi otomatis.
[Gambas:Youtube]Mungkinkah gugatan Cabanillas dikabulkan hakim. Seperti dilansir
Tuttomotoriweb, kecil kemungkinanan gugatan itu dikabulkan. Faktanya, area paddock sebetulnya adalah area yang steril, dan setiap risiko menjadi tanggung jawab pribadi
Di tengah kesibukan pebalap, staf tim balap, dan staf motoGP area paddock tak akan lepas dari insiden bersinggungan. Kesibukan memang terlihat di area hospitality yang berada di seberang paddock. Kesibukan itu makin terlihat saat hari latihan bebas, kualifikasi, dan balap.
Namun, makna steril itu bergeser karena 'kemewahan' yang diberikan otoritas MotoGP, Dorna, kepada penggemar yang membayar uang lebih demi dapat masuk area paddock di saat-saat tertentu. Dan, berbekal kartu identitas khusus, para penggemar Rossi bisa leluasa mengerubungi sang pebalap yang kemunculannya mungkin tak akan setiap saat di area publik paddock setiap seri MotoGP.
Berdasarkan pengalaman
CNNIndonesia.com dalam melakukan peliputan seri Grand Prix di area paddock, pebalap selain Rossi--kecuali Marc Marquez dari Repsol Honda, tak selalu dikerubungi para penggemar.
Kali terakhir di MotoGP Malaysia lalu, bahkan Jorge Lorenzo--rekan satu tim Rossi yang pindah ke Ducati mulai musim depan pun tak mendapatkan kerumunan penggemar yang sama. Para penggemar yang berkumpul di jalan
yang hospitality memisahkan
hospitality dan paddock Movistar Yamaha umumnya beratribut kuning dan nomor 46 yang menjadi ciri khas Rossi.
(kid)