Jakarta, CNN Indonesia -- Bos tim Mercedes, Toto Wolff, menyatakan aturan dalam balap mobil jet darat, Formula One (F1) seharusnya bisa lebih sederhana lagi.
Atas dasar itu, Wolff berharap Kelompok Strategi F1 bisa mendefinisikan kembali aturan yang terlalu rumit dalam buku regulasi balap jet darat tersebut. Kelompok tersebut akan melakukan pertemuan lagi saat Grand Prix Abu Dhabi mendatang.
"Kita telah memulai dengan baik namun kami masih memiliki agenda yakni 93 halaman [buku aturan]. Kami butuh untuk menyederhanakan beberapa topik, kami tidak bisa mengabaikan ini dalam pertemuan selanjutnya," ujar Wolff seperti dikutip dari
Crash.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada alasan bagi Wolff mendesak penyederhanaan aturan tersebut. Wolff ingin F1 dapat menarik kembali minat para penggemar yang kini jumlahnya dinilai kalah dari MotoGP.
"Anda tidak bisa mengabaikan ada situasi bahwa ada beberapa penggemar yang juga mengatakan [regulasi] ini terlalu rumit dan kita perlu untuk menyederhanakannya," kata Wolff.
Sepanjang musim ini peratuaran dalam F1 mengundang perdebatan dan konflik mencari jalan keluarnya. Bahkkan, dari aturan yang rumit tersebut ada tim atau pebalap yang memanfaatkan keuntungan.
Persoalan paling mutakhir adalah terkait pebalap muda Red Bull, Max Verstappen, saat melakukan aksi menyalip. Aksi seperti itu bahkan disebut dengan istilah '
Verstappen Rule'.
Pebalap muda asal belgia itu melaku dan mengerem untuk mempersempit ruang gerak pebalap di belakangnya sehingga terpaksa mengerem dalam pula. Ada perdebatan apakah tindakan Verstappen itu layak diberikan penalti atau tidak.
"Tim penilai [dalam grand prix] sekarang memiliki pekerjaan yang sulit karena tim lebih pintar setiap tahunnya sehingga itulah alasannya aturan harus lebih mudah untuk mengatasi lubang tersebut," ujar Wolff.
Grand Prix Abu Dhabi adalah rangkaian terakhir dari kompetisi F1 tahun ini. Gelaran grand prix di sirkuit Yas Marina itu akan berlangsung pada 27 November mendatang.
Kelompok Strategi F1 terdiri atas Presiden FIA Jean Todt, pemegang hak komersial F1 Bernie Ecclestone, dan perwakilan dari tim balap seperti Mercedes, Ferrari, Red Bull, Williams, dan McLaren. Satu tempat lagi diberikan kepada tim yang tak tentu porsinya--yang saat ini diberikan kepada Force India.
Setiap keputusan dari pertemuan kelompok itu kemudian akan menjadi masukan yang akan dipertimbangkan kembali oleh Komisi F1.
(kid)