Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat sepak bola, Hadi Gunawan, menilai kekuatan timnas Singapura saat ini di Piala AFF 2016 tidak sehebat dulu. Indonesia akan berhadapan dengan Singapura dalam laga terakhir penyisihan Grup A di Philippine Sports Stadium dalam turnamen terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Laga tersebut akan menjadi penentuan langkah berikutnya tim Merah Putih ke maju ke babak semifinal. Satu tiket ke semifinal telah lebih dulu disabet Thailand yang berhasil meraih dua kemenangan yakni atas Indonesia dan Singapura.
Sementara peluang Indonesia bagai harus lolos dari lubang jarum. Hanya menggamit satu poin dari dua laga, Indonesia tak ada pilihan selain harus menang lawan Singapura di laga terakhir fase grup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan semua orang Indonesia adalah timnas Indonesia bisa menang lawan Singapura, sehingga impian untuk berada di babak semifinal bisa terwujud."
"Timnas Singapura yang sekarang itu tidak seperti pada 2007 silam, bukan Singapura yang dulu. Mereka hanya menang nama besar pernah juara Piala AFF, sesungguhnya sudah tidak sebagus dulu," kata Hadi saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (23/11) pagi.
Singapura pernah empat kali menjuarai Piala AFF yakni pada 1998, 2004, 2007, dan 2012. Sementara Indonesia belum pernah sekalipun juara sejak ajang tersebut pertama kali bergulir dan masih bernama Piala Tiger pada 1996 silam.
"Sekarang bukan lagi era Singapura di Piala AFF, kekuatan mereka tidak sedahsyat dulu. Hanya memang secara organisasi permainan masih bagus. Kalau Indonesia kan bermain seperti orang Amerika Latin: insting dan skill."
"Akan tetapi, secara kekuatan kita lebih baik. Buktinya lawan ketika lawan Thailand dan Filipina kita bisa cetak gol," ucap Hadi.
Indonesia sebelumnya kalah 2-4 dari Thailand dan imbang 2-2 lawan Filipina. Hadi menyayangkan skuat asuhan Alfred Riedl tak mampu menang lawan Filipina kemarin (22/11) malam.
"Harusnya bisa menang, soalnya Filipina itu tim yang tidak begitu bagus. Kemarin permainan banyak dari luar dan seharusnya komunikasi serta koordinasi di lini belakang bisa lebih baik. Saya melihat Kurnia Meiga dan Yanto Basna komunikasinya kurang mulus.
"Akan tetapi, pembagian tugas antara gelandang dan penyerang sudah baik. Di lini depan Indonesia sudah cukup baik," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, Hadi pun menyoroti permainan Lerby Eliandry yang pada pertandingan melawan Thailand menyumbang satu gol untuk Indonesia. "Dia itu belum bisa memposisikan dirinya sebagai striker murni, gaya permainannya juga berbeda dengan Boaz," katanya.
(bac)