Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia, Rahmad Darmawan, menyebut skuat Garuda harus kuat di lini tengah untuk bisa mencuri kemenangan dari Singapura di laga terakhir penyisihan Grup A Piala AFF 2016. Kemenangan mutlak harus diambil jika timnas mau lolos fase grup.
Untuk bisa menang, RD, sapaan akrab Rahmad menyebut pemain patut mencermati bahwa Singapura adalah tim yang selalu melakukan strategi serangan balik sejak dulu. The Lions disebut selalu menumpuk pemainnya di belakang dan akan melakukan umpan panjang ke garis pertahanan lawan untuk memulai serangan.
"Mereka (Singapura) hampir tidak pernah membangun serangan dari belakang. Jadi, pertama tentu patut dicatat, kita jangan sampai kecolongan. Dengan bermain efektif, lebih bagus jika Indonesia memanfaatkan lebar lapangan," kata RD ketika dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut RD, permainan Indonesia yang banyak dimulai dari sisi sayap lapangan saat ini bisa dengan mudah dibaca lawan. Sebab itu, kata RD, sekali waktu dibutuhkan keberanian untuk bermain 'satu-dua' antara pemain tengah dengan pemain depan.
Sebetulnya, jelas RD, dengan adanya Boaz Solossa yang posisinya berada di belakang striker Lerby Eliandry mampu membuat Timnas Indonesia memiliki kelebihan yang menguntungkan untuk bisa menang atas Singapura. Boaz dianggap selalu bisa menjadi solusi untuk permainan cepat satu-dua di lapangan pertandingan.
"Yang pasti, siapapun pemain yang diturunkan nantinya, dibutuhkan satu kreativitas kerja di lapangan tengah. Harus ada penguatan di lini tengah," sebut pelatih 49 tahun itu.
"Jadi, kalau
toh ada kebuntuan di satu sisi permainan sayap karena pasti diakhiri dengan umpan silang, maka bisa dicari alternatif untuk memainkan bola dari tengah dan satu-dua," bebernya.
Tak hanya itu, tambah RD, strategi lain yang bisa digunakan yakni dengan menunggu Singapura keluar dari daerah pertahanannya. Selanjutnya, menunggu pemain Singapura menyerang sehingga daerah pertahanannya kosong.
"Satu sisi saya juga tidak yakin Singapura akan dominan bertahan, karena sejatinya mereka juga punya peluang yang sama dengan Indonesia untuk lolos. Jadi kalau mereka bisa menang lawan Indonesia, mereka bisa lolos," terangnya.
Transisi Permainan LemahLemahnya sisi pertahanan juga menjadi sorotan RD. Pemain Indonesia sering kali terlambat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Meskipun harus diakui Timnas Garuda punya kekuatan yang bagus dalam hal serangan.
"Saya rasa, satu-satunya cara adalah menugaskan pemain gelandang yang bisa disiplin untuk menyeimbangkan lini per lini," terang RD.
"Pembagian tugas harus jelas untuk menyeimbangkan permainan jadi gak cuma melulu siap menyerang tapi saat menerima serangan balik, Indonesia sering kali terlambat merespons," sambungnya.
(bac)