Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan juru taktik Timnas Indonesia Danurwindo memberikan sejumlah catatan untuk timnas Indonesia jelang leg pertama semifinal Piala AFF 2016. Tim arahan Alfred Riedl akan menghadapi juara Grup B, Vietnam, Sabtu (3/12).
Berdasarkan pengamatan Danurwindo, serangan balik skuat Garuda jadi senjata mematikan mereka. Meski demikian, pelatih yang pernah mengarsiteki timnas di Piala Tiger 1996 mengingatkan, Merah Putih jangan hanya mengandalkan serangan balik.
"Saya sangat memahami Riedl yang begitu mengandalkan serangan balik. Sebab, para penyerang timnas memiliki karakter permainan yang sangat cepat. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk serangan balik," tutur Danurwindo kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Danurwindo, permainan sepak bola yang utuh tentu bukan hanya mengandalkan serangan balik.
"Timnas juga harus bisa membangun serangan dengan sangat sistematis dari lini belakang, ke tengah, kemudian ke depan," ungkap Danur, sapaan akrab Danurwindo.
Dengan demikian, menurutnya, skuat Garuda memiliki lebih dari satu opsi selain hanya mengandalkan serangan balik.
Kendati begitu, Danur juga memaklumi syarat untuk bisa membangun serangan dari belakang memang tak sepenuhnya dimiliki Indonesia.
"Sejatinya memang semua pemain mulai dari belakang, tengah, hingga depan harus bagus dalam bertahan sekaligus menyerang," kata Danur.
Ia lantas membedakan dengan kemampuan Timnas Thailand dalam menyusun serangan yang sangat terorganisasi dari belakang.
"Kalau dicermati lagi, Thailand memiliki bek-bek yang bukan hanya bagus dalam bertahan. Mereka juga amat bagus dalam membantu membangun serangan, mulai bek sayap maupun bek tengah," terang Danur.
"Mungkin berbeda dengan bek-bek Indonesia yang memang hanya bagus dalam bertahan."
Untuk itu, menurut Danur, peran di lini tengah harus lebih dimaksimalkan untuk menjadi penghubung kekuatan di lini belakang dan depan.
Danur sendiri optimistis Timnas Indonesia tak kesulitan dalam mencetak gol ke gawang Vietnam. Menurutnya, ketajaman lini depan sudah amat teruji dalam tiga pertandingan di Grup A Piala AFF 2016.
"Lawan tim kuat seperti Thailand saja, Indonesia masih bisa cetak gol, meski kalah 2-4. Begitu pula lawan Filipina dan Singapura, masih bisa memasukkan masing-masing dua gol ke gawang dua tim lawannya itu," papar Danur.
(vws)